Ketenaran dan kekayaan belum tentu akan mendatangkan ketenangan dan kekayaan bagi jiwa. Tidak sedikit manusia yang dipenuhi kekayaan, jiwanya kosong dan kesepian. # Belum hilang dari ingatan kita kepergian raja pop dunia, Michael Jackson di Los Angeles, pada 25 Juni 2009. Dunia mereka begitu kehilangan. Tak percaya dihinggapi oleh sejuta tanya. Karena tak menyangka Jackson, mega bintang kelahiran 29 Agustus 1958 akan begitu cepat pergi. Sabtu, 11 Febuari 2012, kembali dunia dikejutkan oleh kabar meninggalnya diva pop yang sudah mendunia, Whitney Houston. Pelantun lagu Will Always Love You itu meninggal dalam usia 49 tahun. Para penggemar merasa sangat kehilangan tak kuasa menahan airmata. Seperti kita ketahui, penyebab kematian kedua penyanyi tersebut diduga overdosis obat akibat ketergantungan pada obat penenang. Jauh sebelumnya ada Elvis Presley dan Marilyn Monroe yang diduga meninggal karena overdosis obat atau bunuh diri. Masih ada lagi gitaris yang dijuluki "Dewa Gitar" Jimi Hendrix dan vokalis terkenal "The Doors" Jim Morrison, dan musisi jazz Inggris, Amy Winehouse, yang harus pergi selamanya akibat obat-obatan terlarang. Tak ketinggalan penyanyi dan gitaris group band Nirvana yang harus menemui ajalnya akibat peluru yang ditembakkan sendiri ke mulutnya. Masih banyak penyanyi atau artis terkenal dari berbagai belahan dunia yang harus mengakhiri hidupnya akibat overdosis obat terlarang dan bunuh diri. Misalnya yang terjadi pada aktor sekaligus penyanyi Mandarin, Leslie Cheung, melakukan bunuh diri. Semua itu bisa terjadi akibat tekanan hidup atau depresi karena beban yang harus ditanggung. Pelarian yang menjadi pilihan adalah narkoba dan obat penenang atau bunuh diri. Bayangkan, para selebritis semisal Jackson dan Houston yang sudah memiliki kekayaan untuk hidup berkecukupan. Tapi harus mengalami nasib tragis. Hidup dalam ketergantungan pada obat dan minuman keras yang merengut nyawa mereka. Mengapa hal ini bisa terjadi? Bisa jadi jiwa mereka kosong, kesepian, tidak mengerti hakekat kehidupan. Rasa takut dan cemas yang menghantui. Ketenaran dan kekayaan yang sebelumnya diidamkan, pada akhirnya tidak mendatangkan kebahagiaan. Sebaliknya juga menuai tekanan dan beban. Ternyata dibalik penampilan yang energik dan penuh percaya diri sebagai artis dunia, tersimpan rasa tidak percaya kepada dirinya yang sejati. Akibatnya lebih percaya kepada obat-obatan terlarang atau minuman keras. Kemudian dibunuh oleh barang laknat tersebut atau terpaksa harus bunuh diri. Pengalaman hidup mengajarkan kepada kita, ternyata ketenaran dan kekayaan itu belum tentu akan mendatangkan kebahagiaan. Tidak jarang justru menimbulkan penderitaan karena mengalami tekanan. Akhirnya narkoba menjadi pelarian oleh ketidakmengertian. Hal ini mengingatkan kepada kita, bahwa ternyata kekayaan jiwa adalah segalanya. Sebab jiwa yang kaya, pasti akan selalu berbahagia. [caption id="attachment_172213" align="aligncenter" width="400" caption="freedigitalfotos.net"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H