[caption id="attachment_172760" align="aligncenter" width="400" caption="jujurnya dirimu//kompas.com"][/caption]
Elit Partai Demokrat, belakangan ini menjadi bintang pemberitaan semua media. Pernyataan mereka sangat ditunggu dan bikin penasaran. Karena sering saling bertentangan.
Semua berlomba untuk bicara. Bikin bingung mana yang harus dipercaya? Namun begitu tetap ditunggu juga pernyataan mereka.
Karena kebanyakan elitnya memang pandai berbicara. Seperti kita tahu para elit PD memang profesinya harus pandai mengolah kata.
Ada yang pengacara, pengamat, penyiar, dan publik figur. Salah satunya adalah mantan penyiar TVRI, Max Sopacua, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.
Sebelumnya sudah menyatakan, bahwa seruan untuk memboikot media bukan kebijakan partai. Tapi hanya pernyataan pribadi kader partai.
Max menyinggung rekannya, Jemmy Setiawan. Bahwa memboikot media itu adalah tindakan bodoh dan konyol. Ia masih jujur mengakui, bahwa berkat medialah PD menjadi besar dan SBY bisa menjadi presiden selama dua periode.
Siapa bilang kalau PD itu Partai Dusta? Masih ada Max Sopacua yang jujur. Seperti pernyataan berikutnya yang jujur, bahwa bagi-bagi uang dan Blackberry serta barang lainnya adalah halal untuk memenangkan pemilihan.
Ia pun dengan jujur mengakui, akan melakukan hal yang sama kalau mencalonkan sebagai ketua dalam kongres. Asal apa yang dibagikan adalah berasal dari sumber yang halal.
Benar-benar jujur Max ini. Seakan ia hendak mengatakan, bahwa politik uang itu tidak apa-apa. Toh semua partai dan semua orang di republik ini yang ingin menjadi ketua atau menjabat melakukan hal ini.
Semua orang di negeri ini juga tahu. Termasuk tukang sayur dan penarik becak. Bila ada yang mau ikut pemilihan pasti suka bagi-bagi uang atau hadiah pada pendukungnya.
Bahkan dengan meminjam acara pengajian atau syukuran. Biar enak kelihatannya.
Sayangnya kejujuran Max ini dapat kita tafsirkan. Kalau mau korupsi boleh, asal hal. Loh?
Karena seperti kita ketahui, benih yang menjadi penyebab korupsi itu adalah politik uang.
Siapa yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar, sampai menjual tanah dan rumah untuk dibagi-bagikan? Tentunya sangat mengharapkan uang itu bisa kembali dalam jumlah lebih.
Akhirnya, kita hanya bisa menangkap pernyataan pimpinan teras PD yang bertekad untuk membongkar dan membersihkan Indonesia dari korupsi hanyalah pepesan kosong dan pemanis bibir belaka. Tidak lebih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H