Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tanda Cinta dari Sahabat

17 Februari 2012   10:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:32 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_171658" align="aligncenter" width="265" caption="freedigitalfotos.net"][/caption]

Sahabat yang baik adalah sahabat yang selalu mau mengingatkan dan menasehati sahabatnya. Demikian kata bijak yang sering kita dengar. Sebaliknya, sahabat yang baik akan selalu terbuka dan berlapang dada untuk menerima nasehat dari sahabatnya. Dengan demikian akan terjadi hubungan timbal-balik yang harmonis. Tidak mudah memang untuk bisa memberikan nasehat yang baik, agar dapat diterima dengan baik pula. Begitu juga, tidak gampang untuk bisa menerima sebuah nasehat yang pahit. Walau kita menyadari ada kebaikan dibaliknya. Hari ini tanpa disangka, ada dua sahabat lama yang sudi menasehati melalui pesan singkat yang mereka kirim secara berantai. Heran juga. Ada apa gerangan? Penanda apakah ini? Yang jelas ini pasti tanda cinta dari paras sahabat. Pesan yang dikirim oleh kedua sahabat baik ini. Saya anggap sebagai nasehat untuk mengingatkan. Sebagai bahan renungan atau refleksi. 1// Hidup adalah perjuangan, dengan adanya perjuangan baru bisa dapat hasil berlebih. Dengan adanya yang berlebih baru kita bisa berbuat lebih banyak. Negeri ini memang sudah kehilangan hati nurani. Kenapa justru aku dan kau lahir di sini? Itu tandanya aku dan kau mendapat kesempatan untuk mengabdi. Mari kita mulai membenah diri sendiri. Mengikat jodoh baik di sana-sini. Berbuat jasa pahala dengan hati nurani. Menanam budi dengan kearifan tinggi. Berbuat adil dan damai di negeri ini. Karena orang yang berbudi mau selalu memikirkan apa salah pada dirinya sendiri bukannya memikirkan apa salah pada orang lain. Sebab itu Anda jangan selalu menginginkan semua berlangsung sebagaimana yang Anda kehendaki. Tetapi hadapilah segala yang terjadi dengan ketetapan hati, sehingga perasaan Anda akan tetap tenang tentram. Apabila Anda melihat orang yang berjiwa besar pertimbangkanlah untuk menjadi seperti dia. Sebaliknya jika Anda orang yang bejiwa kecil putuskanjah dan periksalah diri Anda sendiri. 2// Mencari bahagia itu hanyalah akan menghabiskan umur saja . Karena kebahagiaan itu sebenarnya sudah berada di sekeliling Anda yang selama ini tanpa Anda ketahui. # Berharap para sahabat di sini mau menemani dan memberikan pencerahan lebih lanjut kepada makhluk yang masih tersesat ini..... Salam bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun