Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Omong Kosong Tentang Penyesalan

15 Februari 2012   00:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:38 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13292714261196874081

Mengapa sesal itu acapkali datang mengusik nurani Ketika kesenangan telah berlalu?

Ketika kesalahan telah tercipta. Ketika dosa telah terukir. Ada sesal hadir.

Kadang bertanya, apakah kepedihan dan airmata masih menyisakan makna atau kesia-siaan saja. Apakah itu penanda kekalahan atau kepasrahan?

Mengapa rasa sesal selalu datang pada saat pesta telah usai? Mengapa? Demikian berulang sepanjang jalan kehidupan.

Mengapa penyesalan itu bukan datang pada saat kesalahan hendak dilakukan?
Hingga urung terjadi kesalahan.

Kita lupa, ketika setitik niat buruk muncul di kepala, nurani telah mengingatkan dan berteriak, agar jangan diwujudkan dalam gerakan raga.

Setiap kali timbul niat jahat, nurani telah mewanti-wanti, bahwa itu tidak boleh dilakukan.

Namun nafsu-nafsu dan kebebalan menutupi jernihnya bisikan nurani.
Lama-lama kepekaan menghilang dan kesadaran memudar. Pelita hati yang terang-benderang mulai menemui keredupan.

Begitulah rasa sesal itu hadir silih berganti. Sampai nurani tak berdaya lagi.

Pada akhirnya, bahkan rasa sesal itu tiada lagi. Mati rasa dan dosa berganti bagaikan teman setia yang mewangi. Kubangan dosa menjadi menghabiskan hidup.

Oh...perih-pedih mengiris hati bila merenungkan catatan kehidupan diri dari hari ke hari. Masihkah ada kesempatan lagi?[caption id="attachment_171147" align="aligncenter" width="450" caption="shutterstock"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun