Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Heboh, Jeruk Bali Bergambar Naga

13 Februari 2012   03:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:44 2627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_170539" align="alignleft" width="640" caption="dijepret dari tabloid Berita Kal-Bar"][/caption] Alam semesta dari waktu ke waktu tidak pernah berhenti memberikan pengajaran kepada manusia. Namun sayangnya manusia semakin antipati dengan pengajaran ini..... # Ada jeruk bali bergambar naga? Benarkah? Di mana? Ah, ada-ada saja! Benar. Ada di Singkawang. Tepatnya di Dusun Tanjung Batu, Sedau, Singkawang Selatan, Kalimantan Barat. Kalau penasaran silakan datang dan lihat sendiri dan pemiliknya akan dengan senang hati memperlihatkan. Pemilik jeruk bali bergambar naga itu adalah Tjung Jun Choi (61). Yang mana pada saat menjelang Imlek 2012 memetik 4 buah jeruk Bali dari kebunnya untuk ditaruh di depan Altar Dewi Kwan Im. Tanpa firasat apa-apa, ketika dibersihkan pada salah satu buah jeruk bali ditemukan gambar menyerupai naga. Terang saja dirinya sontak kaget. Pada bagi kulit jeruk bali terlihat jelas ada gambar mirip naga berwarna hijau kekuning-kuningan dan seluruh tubuhnya bersisik. Berita penemuan jeruk bali bergambar naga ini segera menghebohkan masyarakat sekitarnya. Kemudian ramai-ramai mendatangi lokasi dan dibuat takjub. Karena memang bukan isapan jempol tentang buah jeruk naga ini. Kelebihan jeruk bali naga ini adalah kulitnya semakin segar. Padahal tiga jeruk bali lain kulitnya sudah mengkerut. Satu keanehan lagi adalah bila jeruk bali tersebut terkena pancaran sinar matahari, maka gambar naganya semakin jelas terlihat. Melalui mimpinya, Tjung Jun Choi mendapat pesan dari suhunya, agar jeruk bali naga tersebut jangan dijual. Karena bukan sembarang jeruk. Masyarakat kita memang cepat heboh dengan suatu hal yang aneh yang berhubungan dengan fenomena alam. Lalu menghubungkan dengan sesuatu yang gaib. Dimana sebagian orang menganggapnya sebagai takhayul. Apakah fenomena alam semisal jeruk bali bergambar naga memang takhayul? Manusia modern tentu menolak hal yang berbau takhayul. Karena selalu mengandalkan logika. Terhadap kejadian aneh, mereka hanya akan tertawa dan mencibir. Sebaliknya masyarakat awan selalu menghubungkan fenomena alam di sekitarnya dengan hal-hal yang gaib dan tidak masuk logika. Mereka hanya bisa sekadar heboh dan takjub. Namun bagi manusia yang mau belajar dan hidup selaras dengan alam, maka fenomena yang terjadi di sekelilingnya adalah kitab suci berisi pengajaran yang tidak tertulis. Bila mata batin seseorang sudah terasa dan tajam, selalu akan menemukan pengajaran pada setiap fenomena alam yang terjadi. Mereka akan selalu tersenyum menerima setiap pengajaran dari alam. Bagaimana dengan kita sendiri menyikapi fenomena alam yang setiap waktu terjadi dalam hidup kita? Hidup dan belajar dari alam dengan akal dan kearifan adalah solusi untuk menemukan kedamaian. # Sumber bacaan: Berita Kal-Bar edisi 15 Februari 2012

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun