Sesungguhnya, bagi yang mengerti, ibadah adalah segalanya bukan uang dalam hidup ini!
#
"Di Australia bisa salat gak?"
Itulah pertanyaan dari Handoko, anak tante saya saat ditawari oleh kakaknya untuk bekerja di Australia.
Benar-benar pertanyaan yang lugu dari seorang pemuda yang taat beragama.
Banyak orang yang tergiur bekerja di Australia karena gajinya yang lumayan. Tante saya sendiri pernah bekerja di sana sebagai tukang bersih-bersih rumah gajinya sebulan mencapai 18 juta.
Tak heran 3 anak ceweknya bekerja di Australia. Bahkan yang dua sudah menjadi warga negara di sana.
Tapi bagi Handoko, tawaran kerja dengan gaji besar, bahkan lebih besar dari manager umumnya di Indonesia tak begitu dihiraukan. Yang lebih menjadi pemikirannya adalah beribadah.
"Apakah kalau kerja di Australia masih bisa salat?"
Salat lebih penting daripada gaji besar. Tentu ini tidak berlaku umumnya bagi kita kebanyakan. Yang terpenting kerja dan bisa mendapatkan gaji besar di manapun itu. Soal ibadah adalah urusan kesekian atau dipikirkan kemudian.
Tidak heran karena uang yang mengiurkan dan menggoda itu, banyak orang yang membutakan hatinya dan melupakan ibadahnya. Uang kemudian lebih disembah daripada Tuhannya.
Saya dan salah satu dari Anda mungkin adalah termasuk pelakunya.
Orang seperti Handoko yang lebih mementingkan ibadahnya daripada pekerjaan dan uang, lugu, dan jujur, hidup apa adanya memang sudah jarang kita temui.
Bahkan orang-orang yang seharusnya menjadi teladan bagi kita seperti para pemuka agama yang setiap hari bicara tentang Firman Tuhan, belum tentu masih jujur dan lugu hatinya.
Sosok Handoko yang jujur dan lugu selama ini kelihatannya memang banyak mengalami kerugian, karena sering ditipu. Tapi saya yakin akan mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Ibadahnya yang dijalankan dengan sepenuh hati, pasti lebih memberikan kedamaian pada hatinya daripada uang yang mengisi penuh kantongnya.
Jadi malu nih sama kamu, Handoko!
Semoga selalu hidup dalam keluguan sampai hayat menjemputmu, kawan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H