Siang ini, Selasa (24/05) rencana pulang ke Jakarta setelah selesai mudik di Lampung harus tertunda. Karena mobil travel yang dipesan tidak berani mengangkut penumpang menuju Bakauheni.
Hal ini terjadi akibat adanya kerusuhan antar warga yang terjadi di Kalianda, Lampung Selatan. Tepatnya antar warga Dusun Kotadalam dengan warga Dusun Napal, Desa Sidomulyo.
Peristiwa nyaris bentrok kedua dusun ini dipicu oleh salah pukul oleh warga Dusun Kotadalam terhadap dua warga Dusun Sidomulyo. Yakni Komang Warta dan Wayan Pradite.
Merasa ada warganya dianiaya, tokoh masyarakat dari Desa Balinuraga mendatangi Mapolsek Sidomulyo untuk meminta pertanggungjawaban atas penganiayaan yang terjadi.
Sebenarnya bentrok antar warga sudah nyaris terjadi pada Minggu (22/01) seperti yang diberitakan Tribun Lampung. Tapi kemudian suasana dapat dikendalikan.
Menurut Kapolres Lampung Selatan AKBP Harry Muharram Firmansyah kedua belah pihak sudah menandatangi kesepakatan damai.
Keadaan kedua dusun pun normal kembali. Pada hari Senin, (23/01) adik ipar yang mengunjungi mertuanya di Kalianda bisa melenggang tenang.
Namun saat Selasa pagi terdengar kabar bahwa bentrok antar warga yang nyaris terjadi sebelumnya sudah meletus. Sampai kemudian menimbulkan korban jiwa dan puluhan rumah serta kendaraan dibakar.
Akibat kerusuhan ini, yang melibatkan ratusan penduduk kedua dusun, terjadi macet panjang menuju ke Pelabuhan Bakauheni dan sebagian membatalkan perjalanannya. Seperti yang kami alami. Dimana terpaksa menunda kepulangan sampai besok pagi. Karena tidak mau mengambil resiko.
Akibat dipicu emosi dan kesukuan memang seringkali bisa menimbulkan bentrok antar warga. Dimana semestinya dapat dihindari dengan menyelesaikan masalah secara kepala dingin dalam kekeluargaan.
Sebab akibat bentrok ini, harga yang harus dibayar terlalu mahal. Apalagi sampai menelan korban jiwa.