Kemudian saya dorong ke bengkel untuk diganti businya. Anehnya tetap tidak bisa nyala juga. Penasaran. Saya buang bensinnya lagi.
Ketika saya berusaha menyela lagi, tanpa saya sadari terjadi kebakaran di sekitar mesin. Mekaniknya mengingatkan dan langsung menyiramkan air. Tapi tidak bisa padam.
Lalu saya dorong ke tempat pencucian motor. Apinya semakin membesar. Saya mulai panik. Seumur-umur baru mengalami kejadian ini.
Akhirnya rencana mudik ke Lampung malam itu batal. Namun saya tetap bersyukur malam itu tidak jadi berangkat, gara-gara motornya mengalami kebakaran. Karena sebelumnya ada firasat tidak enak, kalau pulangnya malam itu.
Saat sampai ke rumah, Si Dede mengingatkan,"Pi, pulang ke Lampung besok aja ya. Perasaan Dede gak enak. Besok Dede mau sekolah Minggu dulu. Mau berdoa."
"Kok sama sih perasaan kita? Papi juga perasaannya begitu!" sahut saya yang masih ngeri mengingat kejadian yang baru terjadi. Kalau motornya terbakar atau meledak seperti ban motor. Bisa-bisa tulisan ini tidak akan ada.
Karena itu menurut saya daripada menyesali kemalangan, lebih baik memetik pembelajaran dari kemalangan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H