Roni berlari memasuki kantornya seperti maling yang dikejar massa. Bergegas Roni meraih kartu absennya. Langsung dimasukkan ke mesin absen yang sudah tersedia.
"Yeeess!" Teriak Roni sambil mengepalkan tangannya. Setelah melihat kartu absennya keluar tidak berwarna merah. Berarti hari itu ia tidak terlambat. Itu berarti bonus kehadiran Rp 50.000 tidak hangus.
Roni tersenyum puas seperti habis memenangkan perang. Lalu berkata dihadapan teman-temannya yang sudah datang lebih dulu.
"Siapa dulu dong. Roni gitu loh!"
Ya, ya ... Roni gitu loh! Berapa banyak orang seperti Roni yang ada di Jakarta? Setiap hari demi absensi harus rela mengorbankan nyawanya sendiri dan perasaan orang lain. Dicaci maki dan diteriaki karena merugikan orang lain. Lalu dengan bangga layaknya pahlawan.
Kasihan sekali!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H