Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor

Rukmini: Antara Rok Mini dan Celana Jean

21 September 2011   02:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:46 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

[caption id="attachment_136275" align="alignleft" width="477" caption="Maaf, Rukmini tidak mau kelihatan wajahnya"][/caption] Belakangan urusan rok mini ramai jadi pembicaraan. Terlihat banyak menjadi berita dan bahan tulisan. Tapi entah mengapa saya sedang tidak bergairah bicara soal pakaian.

Jadi jangan heran, kalau saya tidak tahu, apa sebabnya secara jelas urusan rok mini menjadi pembicaraan.

Sampai suatu hari ada tetangga yang bernama Rukmini mengajukan pertanyaan.

"Bang, bagaimana pendapatnya soal rok mini yang sedang heboh dibicarakan?"

Rukmini yang berpakaian ketat dengan rok mininya, langsung duduk tanpa dipersilakan. Ia melipatkan kakinya tanpa sungkan.

Pemandangan menyegarkan. Saat ditatap, Rukmini terlihat tidak riskan. Justru pikiran saya tidak karuan. Ada apa gerangan?

"Jawab dong, pertanyaan saya, Bang. Kok malah jadi tertegun?"

"Pertanyaan apaan?" saya gelagapan. "Oh, soal rok mini yang sedang jadi bahan pembicaraan? Bagi saya itu, silakan saja kalau memang terasa nyaman dan aman. Tapi kalau boleh saran, lebih bagus roknya agak panjangan. Kelihatan lebih sopan. Tidak menggoda iman."

"Sebenarnya dengan rok mini ini, suka tidak nyaman. Tapi, Mini buat gaya-gayaan. Biasalah, pergaulan." Mini beralasan.

Keesokan harinya Rukmini muncul lagi dan tampak ada perubahan. Kelihatan lebih sopan. Berjilbab, memakai kaos polo longgar, dan mengenakan celana jean.

"Bang, sudah sopan dan keren, kan?" tanya Mini saat masih berjalan dengan senyumnya yang manis.

"Lumayan. Keren. Pakai kerudung tampak rupawan. Tapi masih kelihatan ganjen. Celananya ketat banget, sampai gundukannya kelihatan. Mengerikan!"

"Gundukan apaan?" Rukmini terheran-heran.

Saya juga heran, kenapa Rukmini masih tidak merasakan ada keganjilan. Penampilan yang tidak sepadan. Ada saran, teman-teman???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun