Kenapa tidak coba-coba bikin buku. Buat apa menulis kalau tidak menghasilkan buku?
Bukankah baru bisa dikatakan berprestasi bagi seorang penulis kalau sudah menghasilkan buku?
Dasar Si Kate, entah kenapa belum ada selera berpikir untuk membuat buku. Katanya masih mau menikmati menulis. Membuat buku sih soal gampang!
Soal buku, Si Kate sebenarnya tidak menolak, tatkala ada cewek cantik yang mengajak berkolaborasi membuat buku. Namanya Ma Sang Ji. Apalagi topiknya menarik. Soal rasa malu dan kemaluan.
Apa tidak heboh tuh?
Bagi Si Kate, bisa membuat buku bukan sesuatu yang luar biasa. Apalagi dibangga-banggakan sampai ke ujung dunia.
Dibenaknya yang paling luar biasa dan membanggakan adalah bila tulisannya membawa arti.
Apabila tulisannya langsung berpengaruh pada seseorang sampai secara spesial mengucapkan terimakasih. Itulah yang membuatnya terharu.
Tentu itu yang tak ternilai.
Satu hal, menulis dan bisa menikmati serta menjiwai itu adalah lebih dari segalanya.
Coba tanyakan, ada berapa banyak orang yang dapat menikmati saat-saat menulis?
Menulis dengan sadar sampai kemudian tidak sadar kalau ia sedang menulis. Setiap kata mengalir bagaikan tetesan air. Tak terasa kalimat demi kalimat terjalin menjadi sebuah tulisan terisi pesan.
Itulah impian Si Kate sebagai seorang penulis. Kalau sekarang menulis masih sambil berangan-angan. Tak heran masih tidak karuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI