Ibu asal Tulungagung ini termasuk penulis yang produktif dan selalu memberikan pencerahan melalui tulisan-tulisannya. Boleh dibilang kami hampir sealiran dalam menulis. Untuk itulah sebenarnya kami saling belajar. Tepatnya saya sering belajar pada beliau.
Wanita Maluku yang masih menjomblo ini memang sehari-harinya juga bergelut dalam dunia yang tidak jauh dari merangkai kata. Bahasanya indah dan spesial menulis fiksi.
Wanita yang [lumayan] cantik ini adalah termasuk salah satu yang menginspirasi saya untuk menulis fiksi.
Walau belum menggunakan seluruh kemampuannya untuk menulis di Kompasiana, saya tahu wanita satu ini memiliki kelebihan dalam penggunaan kata demi kata dalam menulis.
Sebenarnya tulisan beliau sudah lumayan banyak, namun banyak yang sudah dihapus. Entah apa sebabnya.
Inilah wanita asli Batusangkar namun tidak hidup dalam sangkar seperti saudaranya Siti Nurbaya.
Fitri justru mendapat kebebasan dari si uda, sehingga aktif sekali menulis dan sempat menjadi pasangan sehati saya untuk melahirkan sebuah kisah yang sampai mencapai 22 episode. Semangatnya memang luar biasa.
Dalam kesibukannya sebagai seorang ibu rumah tangga yang harus mengurusi suami dan kedua anaknya yang masih kecil serta menjaga toko, ia masih sempat menulis di Kompasiana. Padahal selama ini tidak ada yang membantunya di rumah.
Bahasanya sederhana dan apa yang ditulis adalah masalah keseharian yang dekat dengan kehidupan kita.