Lama kisah "Si Kate dan HP Kesayangannya" menghilang. Ada apakah ini? Semua ini tak lain tak bukan gara-gara kisruh yang terjadi belakangan ini yang berkenaan dengan kasus Titi.
Jadi jadi bingung untuk melanjutkan. Karena dalam kisah ini ada kekacauan dan penulis menjadi was-was. Bagaimana suatu saat kisah "Si Kate dan HP Kesayangannya" ngetop?
Pasti para pembaca akan grasak-grusuk menyelidiki. Sebenarnya siapakah penulis kisah ini? Apakah ada orang di belakang yang bernama "penulis" yang menulis kisahnya? Tapi ditulisan nama penulisnya adalah K. Rajawen.
Apakah ini hanyalah akal-akalan atau bisa-bisa K. Rajawen saja menuliskan kisahnya?
Pertanyaan selanjutnya. Kisah ini yang sebenarnya atau hanyalah rekayasa.
Kalau sebenarnya, kok seperti banyak bohongnya. Tapi kalau hanya rekayasa atau hasil imajinasi. Kok tidak dimasukan ke rubrik fiksiana.
Karena itu, sebelum kisah Si Kate keburu ngetop dan mengundang kecurigaan. Penulis dan Si Kate berdiskusi panjang lebay soal kisah ini. Loh? Membingungkan, kan?
Daripada bingung. Jangan diteruskan memikirkannya. Lebih baik kita bisa soal kejadian panas belakangan ini di Kompasiana.
Dari acara pemilihan "Kompasianer Terfavorit" dan kasus hoax tulisan Titi tentang BBM. Cukup menggetarkan ranah Kompasiana.
Pro dan kontra serta perdebatan panjang tak terelakkan. Dari saling bersitegang dengan urat leher kelihatan sampai umpat-umpatan. Nada-nada prihatin tak ketingallan. Ada juga yang adem ayem yang penting menulis.
Sebenarnya ada kejadian seperti ini. Ribut-ribut ada serunya juga. Dengan demikian bisa menjadi inspirasi menulis dan dibahas dari berbagai sudut pandang.
Kalau yang suka ramai dan cari keributan. Pasti senang bisa ada kejadian yang heboh seperti beginian.
Bagi yang suka belajar, maka akan menjadikannya sebagai bahan pembelajaran.
Khusus untuk Si Kate kelihatannya lebih banyak diam. Maklum orangnya memang pendiam dan suka dalam kesendirian. Keributan sering terjadi dalam dirinya. Dimana pikiran dan hatinya adakalanya tidak kompak.
Walau terpilih menjadi salah satu nominator kompasianer terfavorit. Kelihatan Si Kate tidak senang-senang amat. Malah sudah merasa kalah sejak mengetahui penentuan pemenangnya menggunakan sistem "vote".
Menyebalkan dan memalukan memang. Jelas Si Kate tidak bakal terpilih untuk menjadi terfavorit. Buktinya yang memberikan vote hanya segelintir saja.
Untuk Si Kate tidak sampai kecewa berat. Karena sudah sadar dan tahu diri sejak semula.
Kegiatan dengan cara vote-vote sebenarnya hanya pembodohan saja. Herannya cara beginian lahir dari negara yang orang-orangnya pintar. Kemudian justru diikuti orang-orang pintar lainnya.
Heran memang, makanya Si Kate tetap mengaku orang bodoh saja ah. Menulis seadanya dan sebisanya. Tidak perlu bersaing dengan penulis-penulis yang pintar begitu prinsipnya.
Apalagi sampai harus pamer kepintaran dan merasa lebih hebat. Menulis saja harus pakai kata "Anda" dan " Kalian".
Karena menulis memang bukan pamer kepintaran dan kearogan. Mudah-mudahan ada yang kesindiran deh.
Loh, kok tiba-tiba muka Si Kate tampak kecut dan memerah? Sudah dulu ya ... Takut ada apa-apa kalau diteruskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H