Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lapor, Pak! Diskriminasi itu Bukan Isapan Jempol Loh!

9 September 2011   02:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:07 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itulah tidak tegasnya hukum selama ini salah satunya adalah akibat sikap diskriminatif Polri selama ini.

Jangan jauh-jauh, sikap diskriminatif yang paling nyata bisa kita temui di jalanan setiap hari.

Kalau kita ditilang dan mampu membayar, maka akan langsung bisa melanjutkan perjalanan.
Tapi bila tidak bisa, resikonya kita akan ditilang dan harus membayar lebih besar.

Akhirnya, secara tidak langsung justru penegak hukum yang mendidik masyarakat untuk tidak menghargai hukum.

Andai saja, setiap pelanggaran lalu lintas langsung ditindak tegas. Bila ada yang memberikan uang damai, langsung dikenai pasal penyogokan atau penghinaan terhadap aparat hukum.

Saya jamin, masyarakat akan sangat mematuhi hukum dan akan berpikir seribu kali untuk memberikan uang damai saat berurusan dengan hukum.

Sayangnya di negeri ini penegak hukumnya sendiri tidak bisa berdiri tegak di atas hukum.
Jadi, harap maklum saja apabila hukumnya masih diskriminasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun