Dari berbagai tulisan atau curhat pengguna Kompasiana atau disebut kompasianer yang berhasil saya himpun. Didapati sudah ada yang tergila-gila. Bahkan sudah ada yang stres. Bila sehari saja tak ber-Kompasiana ria. Menulis atau menyapa sesama kompasianer.
Ada pula yang sudah rela berpisah dengan Facebook. Berpindah hati ke Kompasiana. Ada yang menganggap Kompasiana sebagai kekasih, suami atau istri kedua.
Apakah Anda termasuk kompasianer tersebut. Sssstt ... Diam-diam saja ya jawabnya.
Penemuan mutakhir justru Kompasiana diduga menyebabkan penggunanya hilang ingatan sementara. Apa tidak gawat?
Bisa saja ada yang tidak percaya. Tapi ini beberapa kasus yang berhasil saya duga-duga. Silakan baca laporan berikut ini:
Kasus Pertama
Ini dialami seorang kompasianer yang namanya sengaja saya samarkan. Sebut saja Arip.
"Rip, mana laporan bulan ini?" tanya atasan si kompasianer.
"Laporan apa ya, Pak?" Arip menanggapi dengan mimik serius sambil matanya tidak lepas dari layar komputer.
"Lah, ini gimana sih? Ya, laporan bulanan produksi telur puyuh!"
"Oh, laporan bulanan toh? Belum, Pak."
"Loh, loh. Bukannya dari kemarin-kemarin di depan komputer terus? Dikira bikin laporan. Terus ngapain?" atasan Arip mulai kesal.