Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mulai dari Menulis Seadanya dan Sebisanya

28 November 2011   01:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:07 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apakah harus menunggu munculnya ide besar atau brilian baru mulai untuk menulis untuk menghasilkan tulisan yang luar biasa? Apakah yang namanya ide besar itu? Sebuah tulisan luar biasa bisa saja lahir dari sebuah ide sederhana! Kalau itu yang ada di kepala kita. Entah kapan kita baru bisa menghasilkan sebuah tulisan saja seumur hidup.

Sebenarnya banyak ide-ide sederhana yang bisa kita tulis untuk menghasilkan tulisan yang luar biasa. Ide-ide itu ada di sekitar kita. Tak harus ditunggu kemunculannya. Tapi tinggal diambil kapan saja untuk dijadikan sebagai tulisan.

Saya kira dengan menulis berdasarkan ide-ide yang sederhana di sekitar kita _istilah saya 'seadanya'_ suatu hari bisa saja menjadikan kita sebagai penulis besar. Bila serius dan konsisten menekuni.

Banyak hal dan kejadian sederhana yang kita temui sehari-hari dapat menjadi pembelajaran yang luar biasa bagi hidup. Bila kita bisa menulis dengan cara yang baik dan dapat menyentuh hati para pembaca.

Kesimpulannya sebenarnya apa saja di sekitar kita dapat dijadikan ide menulis. Ide sederhana bisa menghasilkan tulisan yang luar biasa. Ide kecil dapat melahirkan karya besar.

Sebab itu, tak sungkan saya mengatakan, bahwa saya sedang belajar menjadi penulis seadanya. Maksudnya menulis seadanya ide saja. Apapun itu!

Lalu apa maksudnya sebisanya? Untuk menjadi penulis yang luar biasa atau hebat. Menurut saya, tidak perlu kita meniru-niru atau bergaya layaknya para penulis hebat atau terkenal.

Mengapa harus takut mulai menulis sebisa yang kita bisa. Tulislah sebisanya kemampuan yang kita miliki. Itulah selama ini yang menjadi pedoman saya.

Sebab itu saya tidak ragu mengaku sebagai penulis sebisanya. Bukan penulis luar biasa. Ini kenyataan, bukan pamer kerendahan hati. Terus terang saya nyaman-nyaman saya menikmatinya.

Tidak perlu merasa rendah diri yang berlebihan dengan kemampuan kita. Yang harus kita percaya adalah bahwa setiap manusia memiliki kelebihannya.

Tak usah memaksakan diri bergaya layaknya penulis besar dalam menulis. Karena kita sendiri memiliki kebesaran itu. Mengapa kita tidak menumbuhkan sesuatu yang besar yang ada pada diri kita?

Jadi, tunggu apalagi? Bagi kita yang ingin belajar menulis. Segeralah mulai dengan satu keyakinan. Mulailah dengan menulis seadanya ide dan sebisa kemampuan kita. Siapa tahu suatu hari dengan tulisan kita dapat mewarnai dunia menjadi lebih indah. Minimal mendatangkan senyum di wajah kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun