Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor

Ini Dia 7 Kompasianer Terfavorit

16 November 2011   04:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:36 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sejak kemunculannya yang pertama sudah menarik perhatian saya. Si Akang yang sedang merantau ke Mongondow, boleh dibilang spesial menulis fiksi.

Tak diragukan. Tulisan-tulisan saudara kita yang masih menjomblo dengan gaya rambut gimbalnya. Selalu menjadi bacaan favorit kompasianers. Terbukti, walau tidak masuk HL atau terekomendasi. Pengunjungnya pasti banyak dan ramai komentar.

Satu hal yang memaksa saya memasukan nama R28. Karena bulan Desember nanti akan mudik dan akan membawa oleh-oleh buat saya.

Terus terang ada satu nama penulis fiksi lagi yang ingin saya sertakan. Tapi saya tidak berani terang-terangan mengungkapkan. Biarlah menjadi terfavorit di hati saja.

3. ARIMBI BIMOSENO

Untuk kategori humaniora sebenarnya banyak nama yang layak. Dalam hal ini saya kebingungan memilihnya. Jadi memilih nama Arimbi ini dipastikan ada unsur kedekatan. Boleh dong.

Semua tulisan Ibu muda ini saya memastikan mengalir dari hati. Tanpa dipengaruhi segala kepentingan. Menulis dalam sunyi sebagai relaksasi.

Tulisan-tulisannya saya yakin selalu menjadi terfavorit bagi pembacanya.

4. HERMAN HASYIM

Untuk rubrik media, mau tak mau saya harus memasukan nama Herman Hasim. Walau mengaku penulis ecek-ecek. Tapi tulisannya selalu menggigit.

Setiap kata-katanya ibarat gigi ular berbisa yang bakal mengigit. Jadi kalau baca tulisan beliau jangan terlalu dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun