Peringatan: Tulisan Kisah Si Kate dan HP Kesayangannya tidak memiliki kepentingan untuk membuat tertawa berguling-guling sampai nungging. Tida juga tertawa sampai terkencing-kencing. Apalagi membuat mati ketawa ala orang sinting. Namun hanya sekadar mengingatkan, bahwa tertawa itu penting!!!
#
Menulis lagi menulis lagi. Saban hari begitu terus. Kok tidak bosan-bosan ya? Apa sebenarnya yang dicari Si Kate? Penulis saja sudah bosan melihatnya. Tapi Si Kate semakin kencang menulisnya. Apa sih maunya?
Apalagi belakangan ini getol banget menulis soal tips menulis. Padahal sendiri saja masih belum becus. Kok sudah merasa hebat menulis tips?
Katanya sih demi untuk berbagi dan menginspirasi sesama penulis pemula. Menulis seadanya dan sebisanya dari ke dalaman hati. Wow segitunya. Memang sumur ada dalamannya?
Sombongnya sampai bilang tidak butuh teori menulis. Supaya tidak terkungkung. Menulis harus bebas berekspresi. Teori itu bikin beku dan kaku sebuah tulisan.
Begitu persepsi Si Kate.
Padahal yang namanya menulis mesti pakai teori. Kalau tidak pakai teori, bagaimana menulisnya?
Bilangnya sih teori bisa dipelajari dan dicari dengan mudah di Google. Memang ada benarnya. Bisa juga dengan membeli buku teori menulis dari penulis terkenal dan berpengalaman. Tinggal dipelajari. Lalu praktek. Jadi deh tulisan. Apa susahnya?
Tiru sana-sini gaya menulis penulis hebat.
Begitu saja kok repot? Itu kalau mau enaknya menulis tanpa karakter sendiri.
Lagian begitu terus bisa bertahan berapa lama? Enaknya memang menulis sesuai dengan diri sendiri yang sesuatu banget.
Masalah menulis memang gampang. Kalau memang bisa menulis. Untuk terus menulis dan konsisten itu yang jadi permasalahan dan tidak semudah perkiraan.
Banyak yang menggebu-gebu awalnya menulis. Separuh jalan semangatnya sudah layu. Kehilangan gairah dan nafsu kayak baru putus sama pacar. Kehilangan inspirasi. Menulis bagaikan menjadi beban maha berat. Jari-jemari seperti mati rasa kena stroke. Kaku membeku.
Bisa memelihara hasrat menulis itulah yang sulit untuk dipertahankan. Itulah keberuntungan bila seorang penulis memilikinya. Sayangnya tidak setiap orang memiliki keinginan untuk selalu berhasrat. .
Kalau dirasa-rasa. Si Kate memiliki hasrat dan nafsu menulis sekaligus. Saking nafsunya HP tidak pernah lepas dari tangannya. Di mana-mana kalau ada kesempatan. Pasti jempolnya akan mulai mengeja huruf demi huruf. Sampai saat mau buang air besarpun HP kesayangannya tak ikhlas dilepas.
Apa ini yang dinamakan hasrat? Ah, Jangan-jangan ini cuma Si Kate kenafsuan saja menulis. Ada sesuatu yang menjadi tujuan yang dikejar?
Melihat dan membaca apa saja segera menjadi ide untuk menulis. Inspirasi begitu deras mengalir. Katanya sih menulis sepenuh hati dan segenap jiwa.
Apa benar?
Belakangan baru ketahuan belangnya. Si Kate mengaku sendiri. Ternyata ia rajin menulis untuk mengejar HL alias headlines. Dasar munafik tuh! Gembar-gembor begini-begitu. Ternyata ada maunya. O oh kamu ketahuan!
Ini artinya Si Kate terus menulis dipastikan karena hasrat kenafsuan. Untung tidak cepat ejakulasi di dunia maya. Masih eksis. Tapi ini pasti tidak ada hubungannya Si Kate pakai jaringan Axis tuh. (maaf, kata Axis dicoret. Takut dikira iklan terselubung_penulis).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H