[caption id="attachment_128602" align="alignnone" width="680" caption="bisnis.vivanews.com"][/caption] Saat menonton berita televisi siang ini saya terperangah dengan biaya luar biasa istimewa yang harus dikeluarkan pemerintah untuk memulangkan Nazaruddin. Biaya yang demikian besar itu tapi dibilang tak seberapa jumlahnya. Ternyata Nazaruddin memang orang yang istimewa, setelah menggerogoti keuangan negara ratusan miliar, kini pemerintah harus kembali merogoh keuangan negara sebesar 4 miliar rupiah lagi hanya demi untuk menyewa pesawat berjenis Boeing. Uang sebesar itu untuk menyewa pesawat jet carteran dan Bogota, Kolombia ke Jakarta dengan waktu penerbangan dan transit sekitar 36 jam. Selain demi efesiensi waktu juga demi alasan keamanan proses pemulangan Nazaruddin. Soal biaya sebesar 4 miliar itu di berita dikatakan berasal dari pemerintah, namun dibantah Dipo Alam, Sekretaris Kabinet, bahwa biayanya adalah dari KPK. Padahal uangnya uang negara juga yang berasal dari APBN. Bila melihat gejala awal ini saja, saya yakin setelah kepulangannya ke Tanah Air, Nazaruddin dipastikan pemerintah akan lebih banyak lagi mengucurkan dana untuk berbagai fasilitas. Tempat penahanan dan pengamanan yang istimewa serta perlakuan yang istimewa. Tidak salah memang, begitu enaknya jadi koruptor di negeri ini. Sudah merampas uang rakyat, tetap akan mendapatkan perlakuan istimewa. Mungkin sebentar lagi Nazaruddin bukan hanya akan diburu oleh wartawan berita, tapi juga segera menjadi sumber berita acara infotainment. Siap-siap saja jadi selebritis, karena selanjutnya kemungkinan juga akan diajak main sinetron.