Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gayus Tidak Bersalah dan Orang Baik!?

15 Januari 2011   08:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:34 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12950785781244084593

Demi untuk dapat memenuhi segala kebutuhan istri dan anak-anaknya dapat bersekolah di sekolah terbaik Gayus rela melakukan korupsi, bukankah itu hebat dan sudah benar bagi keluarganya? Salahnya, karena dengan cara yang tidak benar dan melawan hukum. Tapi tentu saja didepan istri dan anak-anaknyahal itu bisa dianggap benar. Bahkan mungkin juga mereka sangat nyaman menikmati hasil kongkalikong dan jerih payah suami dan bapaknya. Sang suami dan bapak dianggap sebagai pahlawan kehidupan mereka.

Tetapi apabila kita mau berpikiran jernih, sebenarnya hal itu justru saling menjerumuskan dalam kesalahan. Sama-sama terbenam dalam kesalahan. Sang suami dan bapak dengan hasil jerih payah korupsi untuk menghidupi keluarganya tentu saja menjadi tidak berkah dan setiap tetes darahnya akan mengandung kesalahan suami dan bapaknya. Secara tidak sadar ia telah mencelakai keluarganya sendiri dengan perbuatan salah dan tidak berkenan bagi Tuhan.

Tetapi bila sang istri dan anak-anaknya bisa sadar dan mengingatkan, bahwa kebaikan yang dilakukan suami dan bapaknya adalah kebaikan yang salah dan menolak untuk menikmatinya. Bisa jadi sang suami atau bapaknya menjadi sadar sendiri untuk tidak korupsi lagi. Tetapi berapa banyak dari kita yang memiliki kesadaran ini???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun