Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Di Balik Gunung Menjulang, Ada Sinar Mentari

9 Juli 2011   02:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:49 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Masalah dan kesulitan ibarat gunung yang menjulang tinggi, tetapi bila kita mau mendakinya, maka akan ada sinar mentari di baliknya yang terang sekali.

#

Siapapun kita, pasti pernah mengalami berbagai masalah dalam hidup ini. Dari yang ringan sampai yang maha berat. Bahkan seakan semua jalan telah tertutup untuk keluar dari masalah yang dihadapi.

Masalah sepertinya tiada habis datang mendera. Hubungan suami istri yang tidak bisa harmonis, tetapi tiada hari dilalui tanpa pertengkaran. Anak-anak yang sulit diatur, bahkan sudah berani melawan.

Urusan cinta yang tiada berbalas, sedangkan sudah banyak berkorban.
Kesulitan ekonomi yang tiada habis, padahal banyak kebutuhan yang mendesak dan harus dipenuhi. Penyakit kronis yang tak kunjung sembuh-sembuh dan menyusahkan begitu banyak orang.

Itu hanyalah sebagian masalah yang ada diantara sekian banyak masalah dalam kehidupan ini.

Bisa jadi, saat ini ada diantara kita yang sedang dalam masalah dan kesulitan, bahkan sudah hampir putus asa. Karena pertolongan, jalan keluar, dan harapan yang ditunggu tidak kunjung datang. Padahal segala daya upaya, usaha dan doa tiada putus dilakukan.

Seakan kitapun sudah ingin berteriak dan memprotes kepada Tuhan yang tidak bisa membantu dan tidak adil.
"Mengapa saya yang taat menyembah kepadaMu tapi harus selalu hidup dalam kesusahan, sedang orang-orang yang berbuat jahat bisa hidup dalam kelimpahan dan bersenang-senang?!"

Kalau dipikir dengan logika, memang wajar bila kita melihat dan menilai banyak ketidakadilan yang terjadi dalam hidup ini.

Apakah demikian?

Tentu saja tidak demikian adanya. Hidup ini adalah sungguh adil. Keadilan menurut kacamata dan pemikiran kita yang sempit tentu berbeda dengan keadilan Semesta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun