Meminjam waktu-waktu bersama Tuhan yang ada dalam ajaran agama dan waktu tertentu untuk refleksi diri, sesungguhnya adalah waktunya untuk membersihkan hati.
Waktunya untuk menyingkirkan kekotoran hati dan membangkitkan sifat-sifat baik yang sudah ada di dalam diri.
Bukankah sangat disayangkan, bila kita sadar untuk membersihkan kekotoran tubuh kita setiap hari, tetapi lalai untuk membersihkan hati.
Padahal untuk menjaga kebersihan tubuh tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan, sedangkan untuk menjaga kebersihan hati hanya dibutuhkan kerelaan untuk menyisihkan waktu tanpa perlu biaya.
Kalau saya katakan perilaku kita ini sungguh bodoh dan sesat, walaupun kita berpendidikan dan beragama, saya takut dikeroyok dan disoraki lagi.
Jadi, lebih baik tidak usah saya katakan kalau para sahabat yang bodoh dan sesat. Lebih baik kata-kata itu ditujukan kepada diri saya saja!
Paling akibatnya saya hanya senyum-senyum sendiri, kalaupun tidak sampai tertawa.