Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

[Stop Iklan Rokok]: Sayangnya Kompas Group Tidak Mengharamkan Iklan Rokok Pada Jaringan Bisnisnya !

28 Mei 2011   08:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kompasiana adalah jaringan bisnis media milik Kompas Group. Dimana kebijakan bisnisnya tidak mengharamkan iklan rokok. Lalu dapatkah kita berharap, Kompasiana akan bebas dari iklan rokok?

*

Menginginkan Kompasiana menghentikan iklan rokoknya?
Saya jadi berpikir, sebenarnya apa keinginan para sahabat dalam hal ini. Tetapi saya percaya, tentulah yang menjadi keinginan para sahabat agar Kompasiana tidak memasang iklan rokok adalah keinginan yang baik.

Saya sendiri terus terang sudah lama tidak menikmati rokok, tetapi masih menikmati iklan-iklannya yang menarik.
Namun iklan rokok yang semenarik apapun, sampai saat ini belum mampu menarik keinginan saya untuk merokok.

Sah-sah saja, karena dilandasi keinginan baik dan mulia lalu kita meminta dan bahkan menekan pihak Kompasiana untuk menghentikan iklan rokoknya.

Terus terang saya tidak tahu, seberapa besar pengaruh iklan rokok terhadap keinginan seseorang menjadi perokok atau pengaruh negatif lainnya, sehingga para sahabat merasa terganggu dengan iklan rokok yang ada?

Terus terang lagi, saya sendiri tidak menyadari kalau Kompasiana ada memasang iklan rokok, sebelum heboh membaca tulisan para kompasianer.
Jadi, iklan rokok sama sekali tidak berpengaruh pada saya.
Egois ya?!

Sebenarnya, walaupun tidak terlalu aktif, sayapun selalu menyarankan orang-orang terdekat untuk tidak atau berhenti merokok karena memang tidak baik untuk kesehatan dan agama juga tidak membolehkan.
Tetapi semua adalah kembali kepada kesadaran masing-masing.

Kembali ke masalah agar Kompasiana menghentikan iklan rokoknya.

Mengetahui hal ini, mungkin para pimpinan Kompas Group akan menarik nafas sambil berkata,"Apa-apaan ini? Memangnya Kompasiana punya bapak moyangmu?!"

Seperti kita ketahui, bahwa garis kebijakan bisnis Kompas Group adalah berorientasi kepada keuntungan. Tidak ada kebijakan anti rokok pada jaringan bisnisnya, sehingga media-media baik cetak maupun online iklan rokok bisa ditemukan.

Jadi, wajar menurut saya, kalau para pimpinan Kompas Group yang membawai Kompasiana pada mengurut dada dengan sikap para kompasianer.

Mengapa?
Karena pada media-media lainnya milik mereka tidak ada yang komplain terhadap iklan-iklan rokok yang mereka pasang dan keuntungan mengalir lancar.

Sebab itu, makanya saya katakan, sayang, Kompas Group tidak mengharamkan iklan rokok pada media-media miliknya.

Lalu, apakah saya mengatakan sia-sia keinginan para sahabat yang menginginkan Kompasiana menghentikan iklan rokoknya?

Tentu saja tidak! Saya pikir tidak ada usaha yang tidak sia-sia.
Siapa tahu dengan adanya gerakan para sahabat yang menginginkan Kompasiana bebas iklannya rokok dapat mengetuk hati para pimpinan Kompas Group, sehingga nuraninya terbuka.
Kemudian lahir kebijakan bisnis baru, bahwa jaringan bisnis media-media milik Kompas Group bebas dari iklan rokok.

Tidak ada yang tidak mungkin, bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun