Kompasiana adalah jaringan bisnis media milik Kompas Group. Dimana kebijakan bisnisnya tidak mengharamkan iklan rokok. Lalu dapatkah kita berharap, Kompasiana akan bebas dari iklan rokok?
*
Menginginkan Kompasiana menghentikan iklan rokoknya?
Saya jadi berpikir, sebenarnya apa keinginan para sahabat dalam hal ini. Tetapi saya percaya, tentulah yang menjadi keinginan para sahabat agar Kompasiana tidak memasang iklan rokok adalah keinginan yang baik.
Saya sendiri terus terang sudah lama tidak menikmati rokok, tetapi masih menikmati iklan-iklannya yang menarik.
Namun iklan rokok yang semenarik apapun, sampai saat ini belum mampu menarik keinginan saya untuk merokok.
Sah-sah saja, karena dilandasi keinginan baik dan mulia lalu kita meminta dan bahkan menekan pihak Kompasiana untuk menghentikan iklan rokoknya.
Terus terang saya tidak tahu, seberapa besar pengaruh iklan rokok terhadap keinginan seseorang menjadi perokok atau pengaruh negatif lainnya, sehingga para sahabat merasa terganggu dengan iklan rokok yang ada?
Terus terang lagi, saya sendiri tidak menyadari kalau Kompasiana ada memasang iklan rokok, sebelum heboh membaca tulisan para kompasianer.
Jadi, iklan rokok sama sekali tidak berpengaruh pada saya.
Egois ya?!
Sebenarnya, walaupun tidak terlalu aktif, sayapun selalu menyarankan orang-orang terdekat untuk tidak atau berhenti merokok karena memang tidak baik untuk kesehatan dan agama juga tidak membolehkan.
Tetapi semua adalah kembali kepada kesadaran masing-masing.
Kembali ke masalah agar Kompasiana menghentikan iklan rokoknya.
Mengetahui hal ini, mungkin para pimpinan Kompas Group akan menarik nafas sambil berkata,"Apa-apaan ini? Memangnya Kompasiana punya bapak moyangmu?!"
Seperti kita ketahui, bahwa garis kebijakan bisnis Kompas Group adalah berorientasi kepada keuntungan. Tidak ada kebijakan anti rokok pada jaringan bisnisnya, sehingga media-media baik cetak maupun online iklan rokok bisa ditemukan.