Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penulis Fiksi Memang "Tukang Bohong"!

23 Mei 2011   06:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang bebas berpendapat dan kalau saya katakan penulis fiksi itu tukang bohong, apa salahnya?!
Kenyataannya memang demikian, kan? Para penulis fiksi lebih menggunakan imajinasinya untuk merangkai sebuah tulisan atau cerita.

Bukankah itu bohong?

Jadi penulis fiksi adalah para perangkai cerita bohong. Ini kenyataannya.
Tapi tunggu, jangan marah dulu!

Tapi bagi saya penulis fiksi memang tukang bohong yang elegan karena tidak sedikit memberikan pencerahan dan pengajaran bagi pembaca.
Penulis fiksi tidak sedikit menghasilkan keindahan dan imajinasi yang kemudian menjadi kebenaran.

Tidak sedikit juga penulis fiksi yang dapat menciptakan kesejukan di atas hidup yang gersang.
Memberikan harapan dikala rasa putus asa datang.

Namun sayang, penulis fiksi tetaplah pembohong!

Bila Anda sebagai penulis fiksi menjadi marah oleh judul dan perkataan saya di atas, tolong maafkan saya.
Terlepas salah atau benar pernyataan saya di atas, sekali lagi "MOHON MAAF" atas ketidaknyamanan yang terjadi membaca tulisan ini!
Mungkin saya telah terlalu lancang untuk memberikan tuduhan yang tidak pada tempatnya!

Saya pikir memang tidak ada salahnya berbeda pendapat, tetapi saya menyadari pendapat saya bisa saja menyinggung perasaan orang lain.

Kalau ada yang tidak berkenan atau dongkol, tolong tempat kost saya jangan dikirimi "eek goreng" ya!
Silakan ajukan keberatan atau tuntutan melalui tulisan juga, tidak dengan caci maki. Saya juga punya perasaan dan hati loh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun