Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Air Zam-Zam Palsu dan Kepalsuan Hati Kita

9 Mei 2011   10:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:55 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_108163" align="alignleft" width="300" caption="autoseresma.com"][/caption]

Air zam-zam yang terletak di bawah tanah, sekitar 20 meter di sebelah Tenggara Ka'bah sejak jaman Nabi Ibrahim mengalir tiada pernah kering sampai saat ini.

Kaum muslim menganggap air zam-zam sebagai air suci dan dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit. Air zam-zam selalu menjadi oleh-oleh wajib bagi kaum muslim yang beribadah haji atau umrah ke Arab Saudi.

Tetapi kini, air zam-zam yang dianggap suci itupun mulai ada yang palsunya dalam bentuk kemasan dan dijual di Makkah dan Madinah.
Air zam-zam palsu ini merupakan oplosan antara air zam-zam asli dengan air mineral biasa.

Para pelakunya diketahui berasal dari Afrika, Bangladesh, Burma, dan warga Arab Saudi sendiri.
Mereka menjual air zam-zam kemasan tentu tidak dengan bebas, tetapi main kucing-kucingan dengan para aparat.

Jadi suatu saat bila ternyata air zam-zam di konsumsi itu tidak membawa khasiat, kemungkinannya adalah palsu.
Hati-hatilah!

Manusia, karena demi keuntungannya pada jaman sekarang bukan hanya berani memalsukan berbagai macam jenis dagangan. Seperti minyak sayur palsu, oli palsu, obat palsu, uang palsu, kosmetik palsu, elektronik palsu, bahkan sekarang berani memalsukan air zam-zam yang dianggap suci oleh kaum muslim itu.

Bukan hanya itu, pada saat ini, segala macam ajaran dan nabi palsu bermunculan untuk menguji keaslian hati kita.

Tapi dari semua kepalsuan itu, yang paling mengerikan adalah kepalsuan hati yang saat ini kita miliki.
Kepalsuan hati kitalah yang membuat diri kita bukan lagi sebagai manusia yang sejati. Tetapi hidup dalam penuh kepalsuan.
Mari kita periksa kedalam diri kita masing-masing dan periksa juga yang menulis, jangan-jangan palsu juga. Ternyata hanya orang-orangan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun