Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aku Percaya Ini Mukjizat (Tiada Yang Mustahil Bila Percaya PadaNya)

22 April 2011   00:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:32 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada yang mustahil bila percaya dan yakin padaNya, karena jalan akan dibukakan lebar-lebar!

*

Apabila direnungkan, setiap hari selalu ada kemukjizatan yang terjadi dalam hidup kita. Apakah kita ada menghayati atau membiarkan berlalu begitu saja?

Banyak hal yang sepertinya mustahil akan terjadi, namun bisa terjadi juga.
Banyak jalan yang sepertinya sudah tertutup, tetapi akhirnya bisa terbuka juga.

Sepertinya kematian sudah di depan, namun akhirnya terselamatkan juga. Sepertinya sudah tiada harapan, tetapi kemudian harapan itu menjadi nyata.

Demikian pengalaman hidup mengajarkan kepada saya untuk meyakini, bahwa tiada yang mustahil ketika dengan segenap jiwa kira percaya padaNya.
Sepenuh hati menaruh harapan hanya padaNya. Karena Ia tidak akan pernah mengecewakan.

Diantara sekian banyak kemukjizatan, yang terakhir adalah ketika si dede sudah sakit beberapa hari. Sudah berobat tetapi masih demam juga.

Saat itu jam 2 pagi, suhu tubuhnya memanas, istri menjadi panik, sedangkan saya juga tak kuasa menahan sedih. Sebab saat itu saya benar-benar tidak punya uang lagi.
Tengah malam begitu, mau minta bantuan kemana?

Hanya bisa pasrah berdoa menahan tangis memegangi tubuh si dede. Lalu meneguhkan keyakinan dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yang Kuasa.
Percaya segenap jiwa akan kesulitan ini.

Saya juga berusaha menenangkan istri dan memintanya berdoa, karena hanya itu yang lebih memungkinkan untuk kami lakukan.

Keesokan paginya saya bangun agak kesiangan, hampir pukul 8. Dalam keadaan masih mengantuk dan lebih, tangan saya segera meraih hp dan langsung membuka Kompasiana. Seakan ada yang menuntun saya langsung buka dashboar.

Ada dua pesan yang masuk. Salah satunya dari kompasianer yang selama ini belum pernah mengirimkan pesan. Tetapi sudah saling mengenal melalui tulisan dan saling berbalas tanggapan.

Kemudian pesannya langsung saya buka. Ketika membaca isinya, hampir saya tidak percaya, karena beliau meminta nomor rekening dan memberikan nomor telepon.

Beliau tergerak untuk memberikan bantuan setelah membaca salah satu tulisan saya mengenai keadaan dede yang sedang sakit, sedangkan saya kesulitan biaya.
Ketika itu saya benar-benar terharu dan menitikkan airmata. Lega rasanya perasaan ini.

Saya benar-benar percaya bahwa Kuasa Tuhan telah bekerja. Bahwa tiada yang mustahil bagiNya untuk memberikan pertolongan kepada umatNya yang sedang dalam kesusahan.

Segera saya membawa si dede ke dokter kembali dan periksa darah. Hasilnya tidak ada masalah. Karena penasaran, saya membawa si dede periksa darah kembali ke tempat yang khusus. Hasilnya memang ditemukan beberapa gejala infeksi lever dan juga radang.
Dana yang tersedia kembali menipis.

Setelah diberikan obat, kondisi si dede langsung normal dan segar. Bisa tidur nyenyak. Tetapi tengah malam, suhu tubuhnya memanas kembali dan paginya langsung menggigil serta kondisi tubuhnya menurun.

Terpaksa saya harus membawa si dede ke dokter spesial anak, sedangkan dana sudah menipis. Bagaimana kalau harus diopname.
Sebelum berangkat, saat menyalakan hp, ada pesan yang masuk dari seorang kompasianer.

Katanya ia dulu pernah janji, akan menghargai satu tulisan saya seribu rupiah selama tahun 2010 dan kemudian bila terkumpul dananya akan disumbangkan bagi yang butuh. Kebetulan sekarang saya butuh, akhirnya beliau memutuskan untuk disumbangkan biaya berobat si dede.

Benar-benar tidak terpikirkan oleh saya apa yang terjadi. Biaya yang dibutuhkan si dede untuk berobat terpenuhi. Tentu saja saya sangat bersyukur.
Bila percaya padaNya, maka jalan akan dibukakan.

Peristiwa terakhir ini semakin menambah keyakinan saya.
Terimakasih Tuhan, terimakasih dua kompasianer yang dermawan, dan terimakasih atas doanya semua yang telah menambahkan kekuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun