Menurut saya apa yang digambarkan oleh Ajahn Brahm dalam cerita tersebut sangat menari. Penggambaran yang pas sekali tentang ketersesatkan manusia saat ini. Yang menolak untuk diselamatkan.
Para Nabi telah diutus turun ke dunia untuk menyelamatkan dan membawa pulang manusia kembali ke surga. Tetapi tidak sedikit manusia oleh kesombongan dan kebodohannya lebih memilih tetap berkelana dalam penderitaan dan kebahagiaan semu di dunia.
Dunia yang kotor ini dianggap tempatnya yang sejati dan surga hanyalah cerita omong kosong belaka. Kebenaran-kebenaran yang dibawa oleh Para Nabi dianggap sebagai khayalan semata.
Bila demikian, bukankah manusia tak ubahnya ibarat cacing bodoh yang tetap merasa nyaman dalam tumpukan kotoran yang bau itu? Ia merasa bahwa tumpukan kotoran adalah yang paling indah, padahal masih ada tempat yang indah dalam arti yang sesungguhnya.
Ah, mungkin saya adalah termasuk salah satu cacing bodoh itu dan pantas diumpati, "Dasar cacingan eh cacing gitu!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H