Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bahasa Alay dan Tifatul, Keren Juga!

29 Maret 2011   05:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:20 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biar Menteri juga, boleh dong sekali-kali bergaya anak muda....

Bapak Tifatul Sembiring mantan pejabat teras PKS dan sekarang menjadi salah satu menteri dalam pemerintah Presiden SBY _MAAF, menteri apa ya?!_ berkicau dalam akun Twitternya @tifsembiring, yang kemudian sedikit meramaikan suasana per-Twitter-an, karena bahasa alay yang digunakannya.

Bahasa alay? Apa tuh??! Saya sendiri rasanya agak risih menggunakannya. Tetapi kalau Bapak Menteri mau menggunakan ya silakan saja. Toh tidak ada undang-undang yang melarang.

Biar lebih gaul dan membumi dengan rakyatnya barangkali he he he
Tak ada yang salah, kan???!

Begini bunyi kicauannya:
JAn64n 4d4 Du5t4 d14ntar4 K1ta. k4L4u b3nC1,
b1l4ng b3nC1. k4l4U CiNt4, b1l4Ng C1Nt4. J4N64n B1ArK4n hat1mu tertU5uK 53mB1lu … hE3x ☺

-@tifsembiring
*
Apapun yang disampaikan keren juga dan semoga bisa menjadi inspirasi bagi menteri lain untuk berkicau dengan menggunakan bahasa alay itu.
Siapa tahu bisa menyegarkan pikiran para menteri sehingga kemudian bisa bekerja lebih maksimal untuk rakyatnya.

Dengan menggunakan bahasa alay, semoga para menteri kemudian menjadi lebih merakyat lagi, sehingga tidak segan-segan terjun ke masyarakat untuk mengetahui keadaan rakyat yang sesungguhnya.

Bukankah keren juga kalau begitu?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun