Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ya, Aku Ingin Pulang!

5 Maret 2011   05:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:03 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia memiliki kesadaran, ketika tersadarkan, maka ia rindu sekali ingin pulang ke kampung hatinya!

*

Aku adalah manusia yang penuh dosa dan sibuk dalam kesalahan. Kejahatan adalah teman setia.
Berbagai macam kejahatan dari menipu , mencuri, berzina sampai membunuh pernah aku lakukan.

Penjara sudah menjadi langganan setia. Tetapi aku dapat menikmati hidupku sebebasnya dengan kekuasaan dan kekayaan yang aku miliki.
Menurut dosa adalah omong kosong belaka.

Aku rela meninggalkan anak-anak dan istri di kampung tanpa menafkahi. Aku lebih rela mendekap dari wanita satu ke wanita yang lain tanpa ikatan pernikahan. Itu lebih memuaskan dan membuat aku bangga.

Bisa berbuat kesalahan malahan membuat aku senang dan menikmati. Kehidupan liar bersama wanita, minuman keras, judi, dan obat-obatan aku lewati setiap hari.

Tuhan bagiku bukan lagi menakutkan dan bahkan aku tidak tahu lagi bagaimana cara menyembahNya.
Aku bahkan menertawakan orang-orang yang masih mau menyembah Tuhan tapi hidupnya masih menderita.

Walaupun aku bergelimang dosa dan kata orang itu dibenci Tuhan, tapi hidupku nikmat-nikmat saja. Harta begitu mudahnya datang. Membuat aku bisa tertawa.

Aku memiliki kekuasaan yang luas di dunia hitam, sehingga aku begitu dihormati dan ditakuti. Jaringanku luas untuk mendatangkan pemasukan bagiku.
Aku memiliki jaringan pemasok narkoba diberbagai tempat hiburan malam.

Selagi hidup, nikmati saja sepuasnya, begitu prinsipku menjalani hidup. Buat apa menyusahkan diri dalam dogma-dogma agama yang menurutku lebih banyak omong kosong dan hanya untuk menakuti manusia.

Apa itu hukum karma, surga, dan neraka yang sering dibicarakan kaum agama?
Buktinya aku yang hidup banyak melakukan dosa katanya, bisa hidup mewah dan sepuasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun