Zaman semakin maju dan berkembang. Kepintaran manusiapun semakin meningkat kemampuannya. Tetapi yang disayangkan, bila kepintaran tidak diimbangi dengan akal budi, maka manusia menjadi hidup dalam pembenaran.
Dengan kepintarannya manusia begitu leluasa memelintir kebenaran demi kepentingannya. Yang terjadi kemudian adalah lahirnya manusia-manusia pembenar.
Menjadi manusia pembenar, dirinya merasa tak pernah bersalah. Mengapa? Sebab dengan kepintarannya kesalahan itu bisa dibenarkan dengan kata-kata dan logika.
Padahal tanpa disadari, pembenaran demi pembenaran yang silih berganti terjadi semakin menjerumuskan manusia dalam kesalahan.
Tanpa disadari, pembenaran yang ada membuat manusia terjebak dalam kesalahan demi kesalahan. Namun, yang ada dalam pikirannya itu adalah kebenaran.
Entahlah, sejujurnya saya tidak tahu termasuk golongan manusia yang mana. Bisa salah satunya. Bisa juga termasuk keduanya. Semoga bukan manusia yang sedang belajar jadi manusia pembenar.
Semoga saya masih memiliki waktu untuk merenunginya.