Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup Adalah Belajar Tiada Akhir (Aku dan Sang Guru)

26 Januari 2011   15:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:09 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sendiri juga seringkali diliputi kemalasan untuk belajar. Karena merasa telah banyak belajar selama ini. Banyak hal yang telah kupelajari. Banyak kitab suci yang telah kulalap habis membacanya.

Tapi apakah aku telah menyelaminya atau hanya sekadar membacanya untuk menambah kepintaran?

"Sahabat-sahabatku, satu hal yang penting adalah belajar kebenaran bukanlah untuk menjadi pintar, tetapi untuk membenarkan pandangan. Sebab apabila belajar untuk menjadi pintar saja, maka akan mudah menjadi takabur dan pandangan menjadi salah." Sang Guru berkata seakan tahu isi hatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun