Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menuju Keabadian (50k - Aku dan Sang Guru)

5 Januari 2011   12:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:56 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Bertanya dan bertanya untuk membuka hati. Sebenarnya kelahiran atau kematian sama-sama menakutkan bila belum mengerti.
Sang Guru telah mencerahkan hatiku untuk memahami. Bahwa kelahiran dan kematian adalah alami. Jangan dijadikan beban. Bila perlu, saat kematian akan menjadi pesta yang indah untuk menuju kepada keabadian. Bagaikan seberkas sinar yang menyatu dalam semesta.
Menyatu kembali dalam cahaya keabadian Ilahi dan ini bukan mimpi tetapi kebenaran yang hakiki milik setiap manusia yang telah menemukan kesejatian.

"Terimakasih, guru untuk pencerahannya hari ini yang telah membuka pemahamanku. Kurasa cukup untuk hari ini!" Dengan wajah berseri-seri aku mohon diri.

"Sahabatku, semoga waktu akan menjadikanmu menuju kepada keabadian.


Sinar menteri yang cerah disenja itu sungguh menginspirasiku hari ini untuk menyantap mutiara-mutiara kata Sang Guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun