Kompasiana, membuat saya jadi konsisten untuk terus menulis sampai saat ini. Ada kekuatan tersendiri yang saya sendiri tidak tahu.
* Tepat hari pertama tahun 2011, tanpa terasa sudah 409 hari saya bergabung di Kompasiana, sejak 22 Oktober 20109 menjadi anggota. Selama waktu itu, tiada terputus saya menjadi penghuni setia dengan selalu mengunjungi Kompasiana. Setiap hari selalu menulis untuk diterbitkan. Kecuali 28 Oktober 2010, saya tidak bisa menerbitkan tulisan, karena tidak bisa membuka Kompasiana sama sekali. Padahal sudah menulis dua tulisan yang siap diterbitkan.
Banyak suka duka yang telah saya alami. Pujian dan kritikan, bahkan hinaan pernah menghampiri. Menjadi terpopuler dan bahkan terprovokator sudah saya rasakan. Masuk headlines sehari dua kali pernah saya rasakan. Bahkan di "banned" masuk headlines pun sudah saya alami.
Terus terang saya sendiri tidak mengetahui dengan jelas kekuatan apa yang membuat saya mempunyai tenaga ekstra untuk terus menulis tanpa henti sampai hari ini. Semuanya saya curahkan hanya di Kompasiana.
Bila sebelumnya setiap tulisan saya terbitkan dahulu di blog pribadi baru saya pindahkan ke Kompasiana. Saat ini justru terjadi kebalikannya. Tulisan saya terbitkan dahulu baru kemudian saya pindahkan ke blog pribadi. Kompasiana memang sudah menjadi media nomor satu yang selalu saya kunjungi dan memfokuskan diri untuk konsisten menulis. Tanpa hari tanpa Kompasiana. Selalu ada kerinduan yang kuat dan menggebu untuk berinteraksi didalamnya dari waktu ke waktu sampai saat ini.
Pernah mencoba menulis di media lain_Politikana.com_ tetapi hanya sementara. Walaupun tulisan sering masuk headline dan banyak pengunjungnya. Tetap saya merasa nyaman untuk terus menulis di Kompasiana. Bahkan saya membuat satu akun lagi khusus untuk menampung tulisan fiksi_puisi dan prosa_ dan catatan ringan.
Karena kekonsistenan ini, tak heran membuat saya menjadi salah satu penulis teraktif sampai saat ini. Seribu lebih tulisan telah dihasilkan. Sesuatu hal yang tak pernah terpikirkan dan terbayangkan bisa saya lakukan sebelumnya.
Konsisten, saya yakin yang menjadi salah satu sebab saya bisa terus menulis di Kompasiana. Selalu ada keinginan untuk berbagi dengan mencurahkan sepenuhnya pikiran dan hati. Waktu selalu disediakan agar bisa menulis. Sampai ada yang mengira saya adalah bagian_pegawai Kompasiana_ dan mendapatkan bayaran untuk semua yang saya lakukan di Kompasiana. Padahal kenyataannya disini kita semua hanya berkarya tanpa pamrih.
Mungkin sampai saat ini, belum ada hasil yang nyata atas semua kekonsistenan ini. Tetapi yang jelas selalu ada motivasi untuk terus menulis. Apakah ada keinginan menjadikannya sebuah buku? Sampai saat ini, terus terang belum! Lebih kepada menikmati dan sebagai sarana untuk melatih dan introspeksi diri. Bagi saya ini juga termasuk sebuah konsistensi dalam menulis untuk mendapatkan kepuasan. Menulis sepenuh hati dan sepenuh pikiran, apakah mendapatkan penghargaan atau cibiran, bukanlah masalah lagi bagi saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H