Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mulianya Dia yang Bernama: Ibu! [Inspirasi Untuk Wanita 5]

21 Desember 2010   17:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:31 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12929551541774259201

Seseorang yang bisa berbakti dan memuliakan ibunya semasa hidup di dunia, maka akan menjadikannya dimuliakan dan diberkati!

ayahbunda.co.id

Tanpa terasa, 22 Desember menjelang. Dimana di Indonesia kita memperingati Hari Ibu bertepatan dengan tanggal tersebut. Memperingati Hari ini bukan hanya ada di Indonesia, tetapi juga ada di berbagai negara di belahan dunia.

Entah sudah berapa ribu lagu diciptakan untuk mengungkapkan betapa spesialnya seorang ibu bagi anaknya.

Entah sudah berapa banyak tetesan air mata demi keharuan akan kasih seorang ibu yang telah dirasakan seorang anak.

Entah berapa banyak doa-doa diucapkan demi kasih sayang seorang anak untuk ibunya agar selamat dan berbahagia.

Hal ini membuktikan seorang ibu memang makhluk yang spesial. Layak untuk mendapatkan penghormatan dan penghargaan lebih dari kita sebagai anaknya. Walaupun sebenarnya seorang ayahpun adalah spesial juga.

Tetapi memang seorang ibu memiliki nilai lebih. Itu semua tentunya juga atas kehendak Tuhan.

Seorang ibu menjadi begitu spesial karena beliaulah yang melahirkan kita, anak-anaknya ke dunia untuk menghirup udara pertama kalinya. Untuk melanjutkan kesinambungan kehidupan ini. Tempat yang spesial itik ada pada rahim seorang wanita tempat dimana benih kehidupan berada.

Seorang ibubukan hanya spesial, tapi begitu mulianya. Dimana selama 9 bulan 10 mengandung benih kehidupan dalam berbagai penderitaan. Demi mempertahankan kehidupan janinnya begitu telaten merawat dan menjaga dirinya. Hari-hari dilalui dengan susah payah rela dijalani.

Kemudian juga harus melalui saat-saat mendebarkan ketika sudah waktunya untuk melahirkan. Walaupun sudah ada kemajuan teknologi operasi cesar dan metode melahirkan di dalam air, namun resiko yang begitu tinggi saat melahirkan tetap ada.

Belum lama ini, saudara saya saat melahirkan dengan cara cesar, mengalami kelumpuhan, sehingga kemudian harus menjalani pengobatan ke Penang, Malaysia.

Sampai saat ini, seorang ibu tetap menjadi makhluk yang spesial dan mulia bagi anak-anaknya. Karena seorang ibu waktunya lebih banyak dihabiskan bersama anak-anaknya. Walaupun saat ini kita menemukan demikian banyak ibu yang harus meninggalkan rumah untuk bekerja. Tetapi hubungan batin seorang anak dan ibu masih begitu erat.

Seorang ibu memang sejak dahulu kala telah menjadi sosok yang dimuliakan.

Tak heran, pada jamannya Sang Buddha Gautama, setiap menemukan tulang belulang, maka Sang Buddha akan bersujud memberikan penghormatan dan kemudian menguburnya dengan layak. Karena menurut Sang Buddha, dalam berbagai kelahiran yang ada, bisa saja pemilik tulang belulang tersebut pernah menjadi ibunya.

Begitu juga dengan Konfusius, demi menunjukkan rasa baktinya pada ibunya yang meninggal dunia, memutuskan berkabung selama tiga tahun lamanya.

Bahkan didalam ajaran islam, adalah kata-kata "Surga itu ada di telapak kaki ibu". Ini jelas untuk memberitahukan bahwa seorang ibu itu adalah mulia. Tanpa ada rasa bakti dan hormat kepada seorang ibu, maka sulit menemukan surga.

Sebaliknya hanya karena sepatah kata "Ah" saja bisa menjadikan seorang anak menjadi durhaka dan menjadi penghuni neraka. Oleh sebab itu semua ajaran agama sangat menekankan tentang memuliakan seorang ibu.

Entahlah apa namanya bila seorang manusia tak tahu budi untuk berbakti dan memuliakan ibunya. Karena seekor burung gagak saja tahu berbakti, bisa berlutut dihadapan biangnya.

Pada kesempatan ini, dari kesederhanaan hati saya, ingin hadirkan sebuah ucapan "SELAMAT HARI IBU" kepada setiap ibu yang ada di dunia. Baik yang baca tulisan ini maupun melalui energi yang menyebar dari hati ini.

Semoga berbahagia dan Tuhan selalu memberkati!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun