Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jaim Itu Penting dan Perlu!?

3 Desember 2010   10:20 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 7507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penting untuk jaga image sebagai manusia, agar berlaku layaknya sebagai manusia!
Jaim juga bisa membuat kita menjadi perilaku dalam pergaulan dalam masyarakat.

*
(Jaim (ja-im) adalah singkatan dari kata jaga-image yang merupakan suatu perilaku untuk menyembunyikan sikap yang sebenarnya dengan mengharapkan orang lain menganggap subjek sebagai seseorang yang memiliki kepribadian yang tenang, dan berwibawa. Jaim seringkali bukan merupakan perilaku yang sebenarnya, dalam arti yang positif jaim lebih dimaksudkan pada sikap untuk menjaga perilaku agar tetap tenang dalam menghadapi situasi yang sulit.)

# dikutip dari id.wikipedia.org/wiki/

Ada yang mengatakan, bahwa jadi orang itu tidak perlu jaim. Tidak petinggi! Lebih baik tampil apa adanya diri kita.
Tidak perlu munafik dengan diri kita yang sebenarnya.
Benarkan jaim tidak penting?
Bukankah jaim adalah penting?

Coba kita perhatikan, perusahaan besar atau perusahaan publik rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit demi untuk menjaga image perusahaan. Rela memutuskan hubungan dengan para figur publik yang menjadi dutanya_bintang iklan_ bila bermasalah di masyarakat. Yang bertujuan agar image para dutanya yang rusak tidak berdampak buruk.

Berapa biaya yang harus dikeluarkan seorang publik figur demi untuk membangun dan menjaga image-nya? Kalau tidak penting pasti tidak akan bertindak sebodoh itu.

Mengapa kita harus alergi dengan istilah jaim? Bukankah dalam makna jaim ada terkandung sisi positifnya?
Justru orang yang tidak suka jaim terkesan arogan dan tidak sopan serta hidup semaunya.

"Saya itu orangnya memang demikian, kamu mau apa?! Tidak usah sok jaim deh. Tidak usah munafik!" Kira-kira demikian bahasa yang diucapkan ketika seseorang ditegur atas prilaku yang semaunya.

"Jangan sok jaim deh. Jangan suka ngatu-ngatur orang! Inilah saya apa adanya! Asik tau, tak perlu jaim!" Dengan nada ketus diucapkan seseorang yang tidak senang ditegur temannya karena pakai kaos oblong dan sendal jepit.

Bukankah di dalam agama atau ilmu etika kita diajarkan untuk menonjolkan hal-hal yang baik dan menyembunyikan keburukan? Tampilkan kebaikan yang ada pada diri kita. Jangan tonjolkan kejelekannya. Sebenarnya dengan demikian bisa melati diri kita untuk menjadi lebih baik dan memperhalus budi.
Lebih jauh lagi, sebagai manusia kita perlu untuk belajar jaim.

Kenapa?

Karena kita harus bisa dan berhati-hati dengan segala perilaku dan tindak-tanduk sebagai manusia. Jangan sampai sebagai manusia tapi tidak bisa menjaga image-nya, sehingga tidak bisa berlaku layaknya manusia.

Sekali lagi, bagi saya jaim itu penting dan perlu!
Bagaimana menurut Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun