Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berkepribadian Ganda

1 Desember 2010   13:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:07 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia adalah memiliki kepribadian ganda, antara baik dan buruk. Bisa menyadari hal ini adalah jalan menuju kepada kesadaran. [caption id="attachment_78062" align="alignleft" width="300" caption="city74.wordpress.com"][/caption]

Pemecahan kepribadian atau sering juga disebut kepribadian ganda, atau juga lebih terkenal dengan nama alter ego. Merupakan suatu keadaan di mana kepribadian individu terpecah sehingga muncul kepribadian yang lain. Kepribadian itu biasanya merupakan ekspresi dari kepribadian utama yang muncul karena pribadi utama tidak dapat mewujudkan hal yang ingin dilakukannya. Dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan bahwa ada satu orang yang memiliki pribadi lebih dari satu atau memiliki dua pribadi sekaligus. Kadang si penderita tidak tau bahwa ia memiliki kepribadian ganda, dua pribadi yang ada dalam satu tubuh ini juga tidak saling mengenal dan lebih parah lagi kadang-kadang dua pribadi ini saling bertolak belakang sifatnya. Catatan ini saya kutip dari:id.wikipedia.org.

Dengan bahasa yang lebih sederhana lagi saya mencoba memahami_karena saya tidak mengerti masalah psikologi_ dan berani katakan sebenarnya rata-rata manusia memiliki pribadi ganda. Ada sifat baik dan jahat didalam dirinya. Adakalanya ia bergembira adakalanya ia bersedih. Sebentar marah, kemudian senyum-senyum. Ada saatnya ia begitu dermawan, dilain waktu begitu pelitnya. Pada suatu waktu ia begitu mencintai, tapi pada saat lain ia mengumbar benci.

Bukankah itu menandakan dua sifat pribadi yang berbeda dan kita semua yang bernama manusia ini memilikinya?

Bukankah banyak manusia yang tidak sadar saat melakukan kesalahan, seperti orang yang dikatakan berkepribadian ganda? Oleh sebab itu ada dikatakan "khilaf".

Selagi kita manusia bertubuh manusia, kita lebih banyak dikuasai dua pribadi didalam diri kita yang sangat bertentangan sifatnya. Jarang kita menemukan manusia yang hidupnya lurus-lurus saja dengan satu kepribadian. Saat pagi, kita menjadi begitu baik, bersembah sujud terbungkuk-bungkuk penuh hormat kepada Tuhan. Tetapi siangnya penuh emosi mengumbar kemarahan atau memanfaatkan kesempatan untuk korupsi, lupa dengan Tuhan yang tadi pagi disembah. Ada juga yang malamnya begitu ikhlas mohon pengampunan dalam deraian airmata, tetap pagi-pagi sudah mendamprat pembantunya. Benar-benar berkepribadian ganda.

Manusia hidup di dunia sebenarnya adalah untuk melatih dirinya kembali untuk memiliki satu kepribadian saja. Tidak memiliki dualisme didalam dirinya. Tidak melekat pada baik dan jahat. Gembira dan sedih. Marah dan tersenyum. Dengan bahasa sederhananya dikatakan mencapai ketiadaan atau kekosongan. Itulah tujuan hidup yang perlu dicapai manusia. Bisa melampaui baik dan jahat. Melampaui segala keadaan yang ada. Mencapai kesadaran tertinggi menjadi cahaya bagi alam semesta dan menyatu didalamnya. Alangkah indahnya! Apakah itu yang dinamakan surga? Sulit memang untuk mencapainya! Tapi. . .?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun