Menjadi guru adalah pengabdian jalan suci bagi hidup ini, maka kepenuhan hati untuk menjalani tanpa pamrih adalah sungguh kebahagiaan tak ternilai!
*
Wahai para guru-guru yang berada dimanapun saat ini. Ijinkan aku ini yang pernah menjadi salah satu murid dulu saat bersekolah mengenyam pendidikan dari SD sampai STM di Sepingan Gelik, Sebangkau (Kalbar). Berlanjut di Sukamantri, Pasar Kemis, dan kemudian di CIkokol, Tangerang, untuk menyampaikan selamat ulang tahun melalui surat ini.
Wahai guru yang saya hormati, tentu sudah tahu dan terukir di hati, bahwa menjadi guru adalah pahlawan tanpa jasa. Guru adalah profesi yang mulia. Untuk dapat dipanggil guru adalah kehormatan yang bersahaja. Menjadi guru sungguh adalah sebuah kebanggaan tak terkira.
Menjadi guru adalah sebuah pengabdian pada kehidupan.
Sudahkah semua ini dirasa dan dilakoni?
Jaman sekarang memang sudah tidak sama seperti dulu kala. Tetapi menjadi guru sampai kapanpun tetap akan mulia.
Tidaklah perlu mengusung jaman untuk menjadi guru tidak sebagai pengabdian. Pilihan telah ditetapkan untuk menjadi guru, maka perlu sepenuh hati dijalani.
Menjadi guru bukanlah pekerjaan sampingan, tetapi adalah jalan perjuangan.
Guru adalah pahlawan bagi anak-anak untuk menggapai masa depannya.
Para orangtua telah mempercayakan putra-putrinya untuk tumbuh berkembang.
Tugas guru bukanlah hanya berdiri didepan mengajarkan ilmu pengetahuan dan memberikan soal-soal untuk dikerjakan.
Tugas guru bukan hanya sekadar menjadikan murid-muridnya pintar.
Membentak tatkala mereka salah dan tak bisa mengerjakan PR atau memuji tatkala mereka benar dan rajin mengerjakan tugas yang diberikan.
Tetapi daripada itu, yang terutama adalah dapat menjadi teladan bagi murid-muridnya. Dapat memberikan motivasi dan inspirasi untuk terus bertumbuh. Dapat mendidik mereka menjadi manusia yang berbudi pekerti dan punya sopan santun.
Tugas seorang guru memanglah maha berat. Itulah sebabnya engkau disebut guru. Guru adalah tempatnya bagi murid untuk belajar.
Bila menjadi guru sudah menjadi pilihan, maka mengabdilah sejujurnya setulus hati. Tidak perlu menjadikan materi sebagai hasilnya dan pamrih. Tetapi hati yang bersyukur dan berterimakasih karena telah berarti adalah lebih dari segalanya dalam hidup ini.
Wahai guru, pengabdianmu tak akan sia-sia, karena pasti akan memberikan nilai-nilai pada hidup ini.
Setiap jejak pengajaran dan bimbingan yang telah kau berikan dalam ketulusan, akan membekas pada setiap murid yang mengerti.
Terimakasih dariku yang pernah menjadi salah satu muridmu!
--------------------------------------------------------------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H