Tetapi dari ketidakbisaan, keterpaksaan, berusaha, ingin berbagi, akhirnya bisa juga. Dari sekadar coba-coba dengan niat satu cerita saja, tanpa terasa jadi sembilan buah cerita.
Maaf, kemudian dengan sedikit sombong saya berkata,"Ah, ternyata saya bisa juga menulis cerpen! Tidak kalah tuh sama para penulis cerpen di Kompasiana. Seperti Emak Winda Krisnadefa, Bu Kit Rose, Bu Endah Rahardjo atau Mbak Rahmi Hafifah."
Tetapi bila teman-teman berharap kualitas dari tulisan cerita saya ini, tentu semuanya pasti akan mendapatkan kekecewaan yang mendalam. Karena saya sendiri saja merasa belum puas, dimana masih banyak kekurangan. Namun bila teman-teman sejenak saja mau merasakan dan membaca dibalik dari niat dan keinginan saya dalam menulis cerita ini yang semata untuk berbagi untuk warga Desa Rangkat, semoga akan mendapatkan kebahagiaan dan saya juga akan merasakan kelegaan.
Pada kesempatan ini, tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada Mommy dan Uleng yang selalu menginspirasi saya untuk terus menulis cerita ini. Yang sementara ini saya akhiri dengan masih menyisakan kemungkinan untuk disambung kembali. Baik oleh saya maupun bagi yang berminat untuk meneruskan.
Tak lupa juga kepada semua warga Desa Rangkat yang selalu hadir untuk mengikuti cerita ini, saya haturkan terimakasih atas apresiasinya. Maaf, apabila saya tidak menyebutkan nama satu persatu demi untuk menghindari ada nama yang tertinggal. Takut menyisakan kekecewaan. Nah, bila ada yang merasa mendapatkan ucapan terimakasih saya ini, jangan lupa dikembalikan terimakasihnya pada tulisan ini ( ha ha ha . . . )
Salam untuk hari yang penuh cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H