Dalam menahan tangisnya ia menguatkan diri untuk berkata,"Bapak, aku terpaksa mencuri, setelah seharian tak ada yang sudi memberikan makanan. Aku khawatir ibuku akan mati kelaparan karena sedang sakit demam. Ibu tak bisa bekerja seperti biasanya! Maafkan aku. . . "
Mendengar itu, sang bapak menghela nafas, menggelengkan kepalanya.
"Saudara-saudara, lihatlah gadis kecil ini, begitu mulianya. Demi ibunya yang sakit ia rela mencuri dan mendapatkan caci-maki. Mungkin karena ketidakpedulian kita, justru yang menyebabkan gadis ini harus rela mencuri!"
Orang-orang yang berkumpul menjadi malu sendiri. Lalu cepat-cepat membubarkan diri. Kemudian bapak itu mengajak sang gadis yang masih dalam isak menemui ibunya!