Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mukjizat : Aku Percaya Sepenuhnya!

13 Oktober 2010   01:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:28 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mukjizat, bukanlah omong kosong belaka, karena banyak yang telah mengalami untuk memberikan kesaksian! Mengapa masih ada yang tidak percaya? * [caption id="attachment_287890" align="alignleft" width="300" caption="zaidi-engineer.blogspot.com"][/caption] Kemukjizatan, memang sulit untuk bisa diterima dengan logika, karena sulit dijelaskan dengan kata-kata. Tetapi bagi yang pernah langsung mengalami, tentu saja akan sepenuhnya mempercayai. Kemukjizatan memang sulit untuk bisa diterima dengan akal sehat, sebab masih merupakan misteri. Bagi yang selalu menggunakan logika tentunya sulit untuk bisa menerimanya. Tetapi saya adalah yang percaya, karena kemukjizatan, bukanlah omong kosong. Karena saya memang pernah mengalami secara langsung yang membuat saya tertegun. Sampai saat ini bila ingat kejadian itu, masih membuat saya tak habis pikir dan merinding. Ketika itu, pas malam tahun baru sekitar jam sebelas malam dalam perjalanan pulang dari Serang menuju Tangerang. Jalanan sepi sekali, kendaraan yang melintas hanya beberapa saja, sehingga lajunya sangat kencang. Tetapi saya seperti biasa, cukup dengan kecepatan standar saja, 60/jam. Saat itu sampai di daerah Cikande, sekitar pos penimbangan, saya berpapasan dengan sebuah truk fuso yang melaju kencang sekali. Kebetulan jalanannya berlubang-lubang, mungkin sudah kepalang basah sehingga truk itu tetap melaju kencang, yang menimbulkan gajlukan suara yang keras. Pada saat itu tanpa terduga, sepotong palang besi melayang menuju kearah saya yang terlepas dari pintu belakang truk tersebut. Terlihat jelas persis akan segera menghantam kepala saya. Karena begitu dekat sekali. Apabila saya punya penyakit jantung, mungkin saya sudah kena jantungan. Spontan saya hanya bisa mengerem motor saya dan aneh bin ajaib, palang besi itu jatuh persis didepan ban seperti menggunakan rem juga. Logikanya bila sebuah benda jatuh kendaraan yang sedang melaju kencang, ketika jatuh pasti akan meluncur cukup jauh. Setelah mengalami peristiwa ini seluruh tubuh saya lemas seakan tidak percaya, karena saya sudah sangat yakin palang besi itu pasti akan menghantam kepala saya, namun seketika bisa jatuh persis didepan ban motor saya dengan pakem. Pada saat itu tak ada satu kendaraan yang lewat, sehingga cukup lama saya berhenti untuk istirahat dan berpikiran untuk membawa palang besi itu pulang sebagai kenang-kenangan. Namun tidak mungkin karena benda tersebut cukup besar dan berat. Bagi saya, peristiwa ini ada kemukjizatan. Bicara mukjizat, memang selalu ada disekitar kita. Saya punya beberapa teman yang pernah mengalami. Seorang teman, ibunya mengalami sakit kanker. Sudah dibawa berobat ke Cina dan Amerika. Tetapi divonis umurnya tinggal beberapa bulan saja. Akhirnya dibawa pulang ke Indonesia. Kemudian teman ini rajin sembahyang. Setelah itu mengikuti saran temannya beli obat di pasaran yang cuma seharga sepuluh ribu, tanpa diduga, justru bisa sembuh. Siapa yang percaya? Pada saat kerusuhan tahun 1998, seorang teman yang rukonya berada di daerah Pesing, Jakarta, dimana ruko-ruko disekitarnya dijarah dan terbakar. Tetapi rukonya yang berada di tengah, justru lolos dari penjarahan dan tidak terbakar. Padahal kiri-kanannya terbakar. Ini hanya sedikit kemukjizatan dari puluhan yang saya ketahui. Percaya atau tidak bukanlah masalah. Masalahnya adalah bagi yang mengalami walaupun sebelum tidak percaya, tetap mau percaya juga. Sedang bagi yang tidak percaya, tentu saja kita tidak bisa memaksanya untuk percaya. Hidup ini memang penuh kemukjizatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun