Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ketersesatan Manusia

31 Agustus 2010   02:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:35 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia berlomba-lomba mengejar keduniawian daripada kerohanian

Mengejar nama dan ketenaran

Kekayaan dan kedudukan

Kekuasaan dan kehormatan

Lebih memilih menghiasi dan mempercantik tubuhnya

Lebih mengutamakan makan dan kesehatan untuk tubuhnya

Lebih mencintai segala yang berbentuk
Dengan segala cara, bahkan terhina sekalipun untuk mendapatkannya

Padahal sesungguhnya semuanya itu hanya ilusi dan palsu
Tidak bernilai sejati bagi kehidupan manusia

Ada yang tak berbentuk dan sesungguhnya sejati bagi kehidupan
Namun dilupakan

Tak bisa jelas lagi membedakan antara yang asli dan palsu
Yang palsu dipeluk erat-erat
Yang asli dilepaskan
Bukankah ini adalah ketersesatan?

Seharusnya manusia berlomba-lomba dalam kebajikan
Memupuk budi luhur dan pahala

Berdaya upaya untuk menemukan sejati dirinya

Mencermerlangkan hati nuraninya
Dari waktu ke waktu

Itulah yang paling berarti
dan berharga

Namun, berapa orang yang mengerti dan menyadari akan kebenaran ini?!

Sudah saatnya bagi kita untuk lebih mengutamakan kerohanian daripada keduniawian
Kerohanian menuju kepada kesejatian

Sedangkan keduniawian penuh kepalsuan, ilusi, dan penyesatan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun