Biarkan aku menikmati kecemburuanku saat ini , bukankah aku tidak akan mengganggu siapapun ???
* * *
Apakah aku tidak boleh cemburu dan iri ? Bukankah aku juga memiliki hati dan perasaan ?
Aku setiap hari bisa menulis ,namun entah mengapa aku merasakan itu semakin menunjukkan ketidakmampuanku . Oleh sebab itu aku jadi cemburu dengan kemampuan menulis para sahabat .
Aku cemburu pada si resi kata Edi Santana Sembiring dan penyair Zulfikar Akbar , yang begitu pandai menari dan mempermainkan kata-kata yang penuh kiasan dan bermakna . Harus sampai mengkerutkan dahi untuk memahaminya . Setiap kata bagaikan syair para pujangga . Aku ingin seperti itu , namun tak pernah bisa !
Aku juga begitu cemburu pada si ibu yang humoris dari Bekasi , Winda Krisnadefa dan sahabatnya yang feminis G , yang pandai merangkai kata-kata yang sungguh berwarna . Penuh inspirasi dan menyegarkan , setiap kata terasa ada iramanya . Lagi-lagi aku tak
mampu untuk seperti itu .
Ada lagi satu kecemburuan , pada ibu-ibu dari Gunung Putri , Kit Rose , yang tiada henti menari - narikan kata-katanya untuk dirangkai menjadi cerpen yang selalu menggoda untuk mengkhayalkannya . Selalu ada inspirasi yang dilahirkan untuk dijadikan pembelajaran . Walaupun aku tak suka membaca cerpen , namun aku berusaha untuk mencicipinya .
Menulis cerpen adalah hal yang begitu sulit untuk kulakukan , oleh sebab itu aku cemburu padanya .
Sebenarnya aku juga cemburu pada bapak-bapak yang suka berganti rupa , Doddy Purbo , yang begitu lancar , cekatan , tanpa sungkan - sungkan menggulirkan kata-katanya yang tajam menusuk . Baik kritikan dan sentilan tanpa harus membuat marah , apalagi emosi . Sungguh - sungguh membuka pemikiran ketika membaca tulisan . Itulah yang harus membuat aku cemburu karena aku tidak bisa melakukannya .
Kemudian aku juga harus terpaksa cemburu pada si Baginda Negeri Ngotjoleria, Andy Syoekry Amal dan ibu seksi yang juga berprofesi konsultasi masalah seks , Mariska Lubis , yang setiap tulisan - tulisan selalu menjadi terpopuler . Hal ini tentunya menandakan banyak fansnya disini . Sepertinya aku tidak akan pernah seperti itu .
Aku sepertinya juga merasa cemburu dengan percikan kata - kata dari dua anak muda , Cupi
Valhala dan Rendy Aditya , yang tulisannya begitu cerdas dan intelek . Yang membuatku harus berpikir keras dengan kemampuan otakku yang pas - pasan . Untuk itulah begitu sulit bagiku menulis menggunakan keintelektualan , karena aku bukan orang yang intelek!
Cukupkah rasa cemburu dan rasa iriku diungkapkan disini dan membuat aku malu?
Tetapi bagaimanapun kemampuan yang kumiliki saat ini , tetaplah aku juga bersyukur . Karena
kemampuan yang kumiliki untuk menulis sepertinya tak akan sia-sia ! Jadi ijinkanlah aku untuk terus menulis walaupun dengan kemampuan seadanya .
Maaf , aku menuliskan semua ini apa adanya , bukan bentuk kerendahan hati . Mohon jangan
disalahpahami .
Terimakasih !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H