Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

60 Triliun vs 185 Triliun , 261 Miliar Batang, dan No 3

2 Juni 2010   13:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:48 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Luar biasa! Rokok banyak menimbulkan kematian , namun masih banyak yang gagah berani untuk menghisapnya demi gengsi dan harga diri !

60 triliun adalah pendapat negara dari cukai rokok pada tahun lalu . Banyak bukan ?
Namun menurut penelitian Kementerian Kesehatan , pada 2007 , ternyata biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan akibat merokok mencapai 185 triliun .
Wow, lebih banyak bukan?!

Belum lagi biaya promosi untuk memikat dan meracuni yang tentunya juga mencapai triliunan jumlahnya .

Diantara pro dan kontra masalah rokok ini , dan juga masalah negatif dari kegiatan merokok ini , sampai Muhammadyah perlu mengeluarkan fatwa haram untuk rokok .

Tetapi kenyataannya justru produksi rokok meningkat 6,5 persen dari tahun sebelumnya . Karena pada tahun 2010 ini saja sudah mencapai 261 miliar batang .

Ternyata akibat negatif dan ancaman kematian akibat merokok , belumlah menakutkan . Diperkirakan setiap tahunnya di dunia 5 juta nyawa melayang karenanya . Luar biasa keberanian masyarakat kita .

Kenyataannya yang luar biasa lagi adalah menurut data WHO atau Badan Kesehatan Dunia , Indonesia menduduki peringkat ketiga dunia dalam hal konsumsi rokok masyarakatnya .

Sebanyak 65 juta penduduk Indonesia merupakan perokok aktif . Sedangkan Cina menduduki peringkat pertama (390 juta ) disusul India (144 juta ) .
Namun bila dilihat dari jumlah penduduk dan dalam hitungan persentase , tentunya Indonesia dipastikan menduduki peringkat pertama .
Hebat, kan?!

Mengapa dengan banyaknya akibat negatif merokok belumlah mengetarkan hati kita untuk berhenti atau tidak merokok ?

Selain promosi - promosi yang begitu gencar dari produsen rokok yang menghabiskan dana triliunan setahunnya , adalah kesadaran dari masyarakat yang belum sepenuhnya . Ditambah lagi usaha dari pemerintah yang setengah - setengah untuk mengkampanyekan gerakan anti merokok ini . Bisa dilihat dari biaya yang seadanya .

Kenyataannya lagi asap rokok mungkin tidak mengganggu bagi perokoknya sendiri , namun sangatlah mengganggu orang yang berada disekitarnya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun