Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Tidak Suka Dengan BB , Memang Ada Apa ?

20 April 2010   04:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:42 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Boleh saja mengikuti gaya dan perkembangan jaman, namun janganlah sampai kita terhanyut didalamnya, dan mati karena gaya!

Tak bisa dipungkiri , kini adalah jamannya BB alias Blackberry. Sebuah perangkat komunikasi yang begitu mewabah . Tidak tua tidak muda. Dari kalangan kelas atas sampai bawah. Dijinjing pebisnis sampai salesman . Bahkan anak yang masih SD pun sudah memakainya .

Padahal alat komunikasi ini adalah lebih sekedar alat komunikasi untuk pebisnis dan orang-orang penting.

Mungkin awal mewabahnya BB di Indonesia karena Barack Obama , presiden AS saat ini menggunakannya. Sehingga orang-orang berlomba - lomba ingin memilikinya sebagai simbol kebanggaan dan untuk gaya hidup . Walaupun harganya masih lumayan mahal namun itu bukan jadi halangan untuk memilikinya .

Untuk memenuhi kelatahan masyarakat yang sedang demam BB yang berekonomi pas-pasan dan tetap bisa memiliki kebanggaan dan bergaya , maka diciptakanlah Blackberry-Blackberry-an .

Kebanggaan dan gaya hidup , siapapun ingin memilikinya, bahkan dengan cara yang salah untuk mendapatkannya . Yang penting gaya dan keren .
Di sekolah keponakan saya yang bukan sekolah elite saja, muridnya lebih 50 % memiliki BB, sehingga memaksanya untuk memilikinya juga .

Lalu mengapa saya tidak suka untuk memiliki BB , yang begitu digemari pada saat ini ?

Yang pertama , tidak mampu membelinya . Masih lebih mengutamakan beli beras .
Yang kedua , saya termasuk yang anti ikut tren . Baik soal tren pakaian dan gaya hidup . Dari dulu begitu - begitu saja gaya hidupnya , gaya apa adanya dan kampungan.
Karena apabila hidup hanya selalu mengikuti gaya, bisa-bisa jadi mati gaya.

Tetapi bila ada yang rela memberikan
BB , mungkin dengan terpaksa diterima . Bukan karena mau gaya tapi untuk menghargai ha ha ha

Kita memang harus bisa selalu mengikuti perkembangan jaman yang terus berubah , namun bukan berarti kita harus tenggelam didalamnya . Yang terpenting adalah harus sesuai dengan kebutuhan kita, bukannya kebablasan .
Menurut saya gaya hidup yang sedang tren saat ini adalah kebablasan !

Walaupun hari-hari saya tidak ditemani BB untuk komunikasi , namun saya masih setia ditemani BB yang lain, yakni Bau Badan ! Menyebalkan !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun