Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beli HP Dua Juta Bisa, Kok Beli Mainan Dua Puluh Ribu Tidak Bisa?!

25 Maret 2010   14:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:12 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai orangtua semestinya , bisa mengajari diri sendiri dulu sebelum mengajarkan kepada seorang anak....

setelah sehari sebelumnya si dede dibelikan mainan bakugan kesukaannya , tiba-tiba dia minta dibelikan lagi mainan sejenis kapal-kapalan untuk melengkapi koleksinya .

Tapi saya berusaha menunda untuk menunda dengan mengatakan , nanti akan dibelikan setelah gajian, karena kemarin baru dibelikan mainan baru . Tanpa saya duga dengan miliknya yang lucu ia langsung protes , "Papi gimana sih, kemarin papi beli Hp nokia dua juta Bbsa, kok beli mainan cuma dua puluh ribu aja gak bisa ? Itu namanya gak sayang anaknya ! "

Mendengar si dede bicara demikian sedikit tidak enak hati juga . Tapi saya masih berusaha menjelaskan , "Bukannya gak mau beli, kan papi bilang, nanti dibelikannya . Papi kan beli hpnya juga pakai kartu kredit, jadi gak bayar pakai uang dulu ! "

"Tapi kan dede mau mainannya sekarang , bukan nanti, papiiiii..........! Tadi Papi bilang belinya pakai kartu kredit , tapi kan nanti tetap bayar juga pakai uang!" Sekarang tampang si dede sudah mulai cemberut .

Jadi bengong dan tidak bisa ngomong lagi kalau sudah begitu . Terlepas keinginan si dede yang memaksa untuk dibelikan mainan , saya memetik pembelajaran yang berarti dalam hal ini.

Menjadi orangtua sekarang harus benar - benar bisa bertindak dengan hati-hati dan selalu teliti bila berbicara . Benar-benar harus bisa menegakkan diri sendiri sebelum mengajarkan sesuatu hal kepada anak , agar mempunyai kekuatan .
Bila tidak mau dikomplain . Karena anak-anak sekarang sangat kritis dan agak sulit diajari .

Ibarat seekor ibu ular yang ingin mengajarkan anaknya untuk berjalan lurus , sedang ia sendiri berjalannya meliuk-liuk . Tentunya apa yang ajarkan akan sulit diterima . Sepertinya demikianlah kita sebagai orangtua seringkali memaksakan suatu hal yang tidak bisa kita lakukan.
Sebagai orangtua , ternyata tanggung jawab yang paling berat adalah bagaimana mendidik anak kita menjadi manusia seutuhnya. Bukannya hanya memberikan pendidikan dan makanan yang terbaik baik saja. Ada hal yang lebih dari itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun