Inti dari semua agama adalah mengajarkan untuk saling mengasihi , bukannya saling membenci . Mengapa kita belum memahami sampai saat ini, Bahwa Tuhan ingin dunia ini dipenuhi cinta kasih umatNya?!
[caption id="attachment_90155" align="aligncenter" width="300" caption="illustrasi : google.com"][/caption]
Mengapa masih ada perang dan permusuhan? Mengapa masih ada pembenaran atas agama ketika melakukan kejahatan?
Lihatlah antar pemeluk agama saling bertikai dengan dalih membela kebenaran. Membela nama Tuhannya . Apakah Tuhan perlu dibela? Apakah Tuhan begitu lemah ? Siapapun yang berseberangan dan bersalah pantas mendapat hukuman . Membunuh diangap sebagai kepantasan dan direstui Tuhan.
Agama dijadikan tameng untuk mengumbar kebencian.
Mengapa tiada lagi ingat ajaran semua junjungan kita? Para Nabi dan para Buddha yang hanya mengajarkan tentang cinta kasih dan saling pengertian. Dalam setiap perilaku telah dicontohkan dan tercatat dalam sejarah sebagai teladan bagi pengikutnya kelak. Kisah-kisah teladan tentang kasih telah sampai pada kita.
Berapa banyak dikisahkan, apa harus yang dialami Nabi Muhammad SAW selama hidupnya. Disakiti , difitnah, dimusuhi , bahkan hendak dibunuh.
Dikisahkan seorang wanita tua yang tak bosannya melempari sampah karena kebencian pada Nabi. Semua diterima tanpa emosi. Justru dengan hati yang mengasihi sebagai balasannya . Suatu ketika mengetahui wanita tua itu sakit, Nabi datang melayaninya dan merawatnya tanpa ada dendam karena wanita tua itu hidup sebatang kara. Begitu banyak sabda-sabda Nabi agar umatnya untuk saling mengasihi sesama manusia, bukan hanya se-Muslim saja .
Diantaranya, "Cintailah manusia seperti kamu mencintai dirimu sendiri." dan "Tidak akan masuk surga kecuali orang yang penyayang. " serta "Sekali-kali tidaklah kalian beriman sebelum kalian mengasihi. "
Kemudian sabda Nabi yang lain, "Janganlah kamu saling membenci, berdengki-dengkian, saling berpalingan, dan jadilah kamu sebagai hamba Allah yang bersaudara. "
Ajaran yang penuh kasih, apakah kita belum bisa memahaminya sepenuh hati ?