Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tuhan Telah Menyelamatkanku??? Aku Percaya Itu!

28 Februari 2010   23:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:41 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percayakah kita, bahwa seringkali Tuhan menyelamatkan hidup kita dengan berbagai cara tanpa kita sadari? Saya percaya dan menyakininya dari berbagai peristiwa yang telah saya alami ! [caption id="attachment_83632" align="alignleft" width="323" caption="http://gigihsantra.blogspot.com/"][/caption] Dalam hidup saya telah mengalami beberapa peristiwa yang hampir merengut nyawa saya. Ketika menggunakan logika bahwa saya bisa selamat, hampir saya tidak mempercayainya. Salah satunya adalah dari tarakan kereta api. Saya selalu percaya bahwa Tuhan masih begitu menyayangi dan membiarkan saya agar tetap hidup supaya hidup ini bisa lebih berarti lagi , bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam hal ini, tiada habisnya saya untuk bersyukur, karena saya merasakan ada sesuatu kekuatan yang menyelamatkan saya dari kematian. Seperti biasanya , ketika berangkat dan pulang kerja saya harus melalui jalan yang dilintasi oleh kereta api jurusan Tangerang - Kota dengan menggunakan sepeda motor kesayangan. Dimana lintasan itu tidak berpintu atau tidak pembatasnya bila ada kereta yang lewat. Biasanya hanya dijaga anak - anak tanggung dengan mengharapkan rejeki dari yang melewati rel tersebut. Pada suatu ketika saat pulang kerja , menjelang magrib, suasananya sudah remang-remang. Diantara kekalutan pikiran dan juga tidak begitu konsentrasi dengan cueknya saya melewati sekumpulan anak - anak tanggung didekat lintasan kereta yang berteriak-teriak. Saya tidak peduli, karena yang ada dalam pikiran ingin segera sampai ke rumah, mandi dan melepaskan kekalutan yang sudah mengumpal dikepala. Saya tidak lagi begitu mendengarkan teriakan mereka karena memakai helm yang tertutup rapat. Tetapi dalam hati saya malah bergumam dengan kesal, apa sih maunya mereka, kenapa teriak-teriak begitu. Tidak sopan! Jadi saya terus melewati mereka. Nah, saat roda ban depan motor saya hampir menyentuh rel kereta , tiba-tiba saya dengar suara kereta yang akan lewat. Astaga, kereta itu sudah hampir ada didepan saya. Secara reflek saya mengerem dan berhenti persis menyentuh rel kereta tersebut. Untung saya tidak jantungan, hanya terkena penyakit bengong. Tidak percaya dengan peristiwa yang baru saja terjadi didepan mata saya. Dada saya berdetak dengan kencang. Kaki saya terasa lemas tak bertenaga. Tatapan mata menjadi nanar . Tangan saya sedikit gemetaran. Ketika kereta sudah menjauh, saya masih tertegun dilintasan kereta tersebut . Oh, Tuhan, terimakasih atas pertolonganMu , gumam saya dalam hati yang peunh syukur dan terimakasih. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi bila tidak secara reflek berhenti ketika itu. Saya tidak percaya kalau itu saya yang lakukan sendiri tanpa campur tangan pihak lain. Karena saya merasakan ada sesuatu yang menggerakkan saya untuk berhenti seketika ketika itu. Mungkin bisa saja kita beranggapan itu kebetulan atau hanya sugesti saja dan berlebihan. Tetapi saya percaya, bahwa didalam hidup ini ada yang namanya keajaiban dan kegaiban untuk datang menolong kita saat kita membutuhkan. Dari peristiwa ini saya bisa menarik pembelajaran yang sungguh berarti. Ketika ada yang mengingatkan kita, janganlah berburuk rangka dahulu. Padahal maksud dan tujuan mereka baik. Ada baiknya dengan pikiran jernih mendengarkan, jangan sampai menyesal kemudian. Selanjutnya, bahwa Tuhan seringkali campur tangan dalam hidup kita agar hidup kita bisa lebih berarti lagi. Namun kita tidak menyadarinya dan juga tidak bersyukur padaNya. Yang ada malah menyia-nyiakan hidup ini. Coba sedikit kita meluangkan waktu untuk merenungkannya. Kemudian , bahwa didalam hidup ini jangan lupa untuk bisa selalu menjaga konsentrasi atau kesadaran adalah hal yang terpenting. Karena kekacauan pikiran dan ketidaksadaran akan mencelakakan bukan hanya diri sendiri tapi juga orang lain. Mungkin hal ini jarang kita pikirkan. Setiap peristiwa yang menimpa kita, yang baik maupun yang buruk , apabila kita bisa selalu bersyukur, maka hidup akan terasa indah. Semoga kita selalu menyadarinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun