Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kalau Tuhan Bisa Ngomong.....?!

23 Februari 2010   08:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bukankah Tuhan telah berbicara setiap saat kepada kita? Mengapa kita tak menyadari dan mendengarkannya?

Apakah kita tidak yakin bila Tuhan bisa berbicara? Sehingga perlu ada ragu dan bertannya?!
Apakah kita tidak pernah mendengar Tuhan berbicara?
Tidak berbicara atau tidak mau mendengarkan suaraNya?

Tuhan bisa berbicara melalui semua ciptaanNya. Bisa dengan bahasa suara, tulisan maupun isyarat .
Melalui siapa saja, aku, kamu, dan dia. Anak, tetangga, orang yang tak dikenal, pembantu di rumah , bahkan seorang pengemis dan gelandangan.
Siapa saja yang mengajarkan dan mengatakan Kebenaran. Didalam tempat-tempat ibadah , bahkan di tempat pelacuran sekalipun.

Melalui kitab-kitab suci mana saja yang ada, Kata-kata bijak dan Kebenaran yang tertulis.

Melalui apa saja, Fenomena alam, desir angin, kicauan burung-burung, bunga-bunga bermekaran, air yang mengalir

Melalui bencana alam, air, api , dan angin serta tanah Banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan tanah longsor
Melalui seekor binatang, anjing bahkan seekor semut sekalipun.

Tuhan berbicara kepada siapa saja,
bukan hanya kepada seorang yang beriman, bahkan kepada yang tidak percaya padaNya.
Kepada orang yang mulia maupun yang hina. Orang baik-baik ataupun yang melakukan kejahatan.

Apakah didasari , bahkan didalam setiap diri manusia. Terpasang alat komunikasi super canggih penerima frekwensi dari suara Tuhan . Menerima sinyal kebenaranNya kapan dan dimana saja.
Alat itu, bernama Hati Nurani.

Siapapun memilikinya , sebagai hadiah dari Tuhan, saat turun dari surga.
Sebagai tanda ikatan antara Pencipta dan ciptaanNya.
Itulah pusaka yang tidak ternilai harganya.

Berapa banyak Tuhan telah berbicara pada kita selama ini? Adakah kita mendengarkannya?

Berapa sering Ia telah mengajari dan membimbing kita? Adakah kita merasakannya?

Namun seringkali yang ada, kita tak mengerti dan tak peduli. Adakalanya justru menyepelekan Kasih SayangNya. Tak jarang menertawakan dan tak tahu diri akan KebaikanNya.
Tak banyak syarat yang dibutuhkan untuk mendengar suara Tuhan dan merasakan SuaraNya .
Hanya sebuah ketenangan, kesadaran , dan mau mendengarkan.

Sudahkah kita memilikinya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun