Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketagihan Seks, Tiger Wood Menyesal dan Minta Maaf!!!

21 Februari 2010   23:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:48 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap manusia punya kesalahan. Namun berapa banyak diantara kita yang berani untuk mengakui dan kemudian tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi? [caption id="attachment_79008" align="aligncenter" width="282" caption="http://upcoming.current.com/ siapa yang tahan kalau sudah begini?????"][/caption] Jumat (19/2) , bertempat di Florida, pegolf terkenal dunia Tiger Wood , dengan resmi membuat sebuah pernyataan permintaan maaf yang penuh sensasi dan menjadi berita paling hangat seantero Amerika dan mungkin bahkan dunia. Sampai disiarkan secara langsung dan diliput banyak media. Permintaan maaf ini dilakukan sebagai wujud penyesalan  atas perselingkuhannya dengan lebih selusin wanita cantik selama ini yang kemudian terungkap oleh media dan istrinya. Semua ini terjadi karena Tiger Wood mengalami ketagihan seks yang luar biasa. Untuk itu ia harus menjalani terapi ketagihan seks yang memerlukan waktu yang panjang untuk penyembuhan dan biaya yang tidak sedikit. Tetapi bagaimanapun , Tiger Wood tetaplah seorang manusia biasa yang punya kesalahan seperti kita juga. Bedanya adalah ia orang terkenal sehingga setiap gerak geriknya menjadi sorotan , apapun yang ia lakukan akan mudah diketahui. Kemudian begitu banyak anak-anak muda yang menjadikannya idola dan ia telah mengecewakan mereka dengan tindakannya. Sedangkan kita hanya manusia biasa yang tindak tanduk kita hanya beberapa orang yang mengetahui dan tidak banyak yang peduli. Tetapi bagaimanapun kita patut belajar dan menaruh hormat pada Tiger Wood atas sikapnya yang berani untuk mengakui semua kesalahannya selama ini secara terbuka dan menyatakan permintaan maaf secara terbuka. Ini sedikit pernyataan Tiger Wood yang saya kutip dari koran Kompas terbitan Minggu (21/2). Dengan wajah yang penuh penyesalan ia menyatakan , "Saya memohon maaf sebesar-besarnya atas tindakan saya yang tidak bertanggungjawab dan hanya memikirkan diri sendiri. " Selanjutnya dengan jiwa besar terucap, "Saya tidak setia. Saya berselingkuh. Saya berbohong. Apa yang saya lakukan tak bisa diterima, dan sayalah satu-satunya orang yang harus dipersalahkan. " Diteruskan lagi dengan penuh perasaan, "Saya menyakinkan diri saya bahwa aturan norma tak berlaku. Saya kira saya bisa melakukan apa pun yang saya mau. Saya kira saya telah bekerja keras dan saya berhak untuk mendapat godaan disekitar saya. "
Sebagai penutup pernyataannya ia menyatakan, "Saya minta kepada kalian untuk meyakini bahwa suatu saat nanti akan kembali mempercayai saya lagi. " Sebuah kesalahan bukan kesalahan lagi, apabila kita mau mengakuinya dan tidak akan mengulanginya lagi. Mungkin selama ini kita mencibir apa yang Tiger Wood lakukan , tetapi kalau kita mau renungkan , apakah kita sudah lebih baik dari dia? Memang sebuah kesalahan bukan hanya untuk disesali sepanjang hidup. Karena itu tidak akan ada gunanya. Tetapi sebagai manusia yang punya akal budi, tentunya kesalahan adalah untuk diperbaiki dengan tidak melakukan kesalahan pada masa yang akan datang. Semoga kita selalu belajar pada kesalahan masa lalu dan diambil pembelajarannya untuk kehidupan yang lebih baik pada masa depan. [caption id="attachment_79005" align="aligncenter" width="425" caption="http://baltyra.com/, selingkuhan tiger wood, mantapkan? tertarik???"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun